Archive for the ‘Artikel’ Category

Tips komputer kali ini adalah bagaimana menyembunyikan atau mengunci folder pribadi dengan menggunakan notepad. Biasanya untuk mengunci atau menyembunyikan folder itu dengan menggunakan suatu software. Namun notepad juga bisa digunakan untuk mengunci folder. Caranya cukup mudah, anda hanya membuat sebuah kode script pada notepad seperti di bawah ini :

cls
@ECHO OFF
title Folder Locker
if EXIST “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}” goto UNLOCK
if NOT EXIST Locker goto MDLOCKER
:CONFIRM
echo Are you sure u want to Lock the folder(Y/N)
set/p “cho=>”
if %cho%==Y goto LOCK
if %cho%==y goto LOCK
if %cho%==n goto END
if %cho%==N goto END
echo Invalid choice.
goto CONFIRM
:LOCK
ren Locker “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}”
attrib +h +s “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}”
echo Folder locked
goto End
:UNLOCK
echo Enter password to Unlock folder
set/p “pass=>”
if NOT %pass%==type your password here goto FAIL
attrib -h -s “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}”
ren “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}” Locker
echo Folder Unlocked successfully
goto End
:FAIL
echo Invalid password
goto end
:MDLOCKER
md Locker
echo Locker created successfully
goto End
:End

  • Pada tulisan “Are you sure u want to Lock the folder” anda bisa mengganti dengan kalimat lain yang intinya menanyakan suatu peringatan untuk mengunci ya atau tidak. Juga pada tulisan “type your password here”, masukkanlah dengan password sesuka anda, password inilah nantinya untuk membuka kembalifolder yang terkunci/tersembunyi.
  • Setelah anda mengcopy kode script di atas, kemudian save dengan nama file FolderLock.Bat atau bisa juga nama lain asalkan ekstensinya .Bat bukan .txt
  • Simpanlah di mana saja anda suka, kemudian buka kembali filenya (dobel klik) dan dengan sendirinya akan muncul sebuah folder bernama Locker.
  • Pindahkanlah file atau data yang ingin dikunci atau disembunyikan ke dalam folder Locker tadi.
  • Setelah anda memasukkan file atau data yang ingin disembunyikan, silahkan untuk dobel klik file FolderLock.Bat maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini :

mengunci folder dengan notepad

  • Ketik Y lalu enter, maka dengan otomatis folder Locker tadi akan hilang. Biasanya juga akan berubah menjadi icon control panel. Ketik N jika ingin membatalkan.
  • Untuk mengembalikannya lagi, buka kembali file FolderLock.Bat tadi kemudian masukkan password anda, lalu enter. (file batch FolderLock.Bat dan folder Locker harus satu directory atau satu folder).

Saya kutip artikel ini dari website berikut untuk tugas sekolah : http://pancallok.blogspot.com/2009/06/cara-menyembunyikan-folder-dengan.html

Fungsi Dasar
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu perangkat-keras, program aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna. Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan fasilitas yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses fasilitas tersebut. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu. 

Sasaran Sistem Operasi
Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama yaitu kenyamanan — membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman, efisien — penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien, serta mampu berevolusi — sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem-sistem yang baru.

Jenis-jenis Sistem Operasi
Seperti telah disinggung di depan banyak jenis sistem operasi yang bisa digunakan, antara lain : POSIX, UNIX, MS DOS, MS Windows, LINUX, APPLE, dll. Dari sekian banyak ada sistem operasi yang interface-nya dengan user (pengguna) berbasis TEXT (DOS, POSIX, LINUX) ada juga yang berbasi GUI (Graphical User Interface) seperti MS Windows dan LINUX (LINUX bisa berbasis TEXT dan berbasis GUI).
pembahasan akan terfokus ke sistem operasi yang berbasis TEXT. Dari sekian sistem operasi berbasis TEXT, LINUX menjadi pilihan. Satu hal yang membedakan Linux terhadap sistem operasi lainnya adalah harga. Linux lebih murah dan dapat diperbanyak serta didistribusikan kembali tanpa harus membayar fee atau royalti kepada seseorang. Tetapi ada hal lain yang lebih utama selain pertimbangan harga yaitu mengenai source code. Source code Linux tersedia bagi semua orang sehingga setiap orang dapat terlibat langsung dalam pengembangannya, inilah yang dikenal dengan istilah “open source”.
Kebebasan ini telah memungkinkan para vendor perangkat keras membuat driver untuk device tertentu tanpa harus mendapatkan lisensi source code yang mahal atau menandatangani “Non Disclosure agreement” (NDA). Karena Linux tersedia secara bebas di internet,berbagai vendor telah membuat suatu paket distrbusi yang dapat dianggap sebagai versi kemasan Linux. Semua itu menjadikan LINUX berkembang sangat pesat, dan boleh jadi pada masa-masa mendatang user akan beralaih ke sistem operasi ini.

Sejarah OS

Mempelajari sejarah memang menarik, bahkan sekalipun itu hanya sejarah sistem operasi / operating system (OS) suatu komputer. Paling tidak dengan mempelajari sejarah sistem operasi komputer, wawasan kita bertambah luas dan tidak hanya berkutat pada satu sistem operasi saja.
Artikel ini akan menguraikan sejarah sistem operasi dari DOS, Mac, Windows, BSD, sampai Linux.


1980

  • QDOS : Tim Paterson dari Seattle Computer menulis QDOS yang dibuat dari OS terkenal pada masa itu, CP/M. QDOS (Quick and Dirty Operating System) dipasarkan oleh Seatle Computer dengan nama 86-DOS karena dirancang untuk prosesor Intel 8086.
  • Microsoft : Bill Gates dari Microsoft membeli lisensi QDOS dan menjualnya ke berbagai perusahaan komputer.

1981

  • PC DOS : IBM meluncurkan PC DOS yang dibeli dari Microsoft untuk komputernya yang berbasis prosesor Intel 8086.
  • MS DOS : Microsoft menggunakan nama MS DOS untuk OS ini jika dijual oleh perusahaan diluar IBM.

1983

  • MS DOS 2.0 : Versi 2.0 dari MS DOS diluncurkan pada komputer PC XT.

1984

  • System 1.0 : Apple meluncurkan Macintosh dengan OS yang diturunkan dari BSD UNIX. System 1.0 merupakan sistem operasi pertama yang telah berbasis grafis dan menggunakan mouse.
  • MS DOS 3.0 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.0 untuk PC AT yang menggunakan chip Intel 80286 dan yang mulai mendukung penggunaan hard disk lebih dari 10 MB.
  • MS DOS 3.1 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.1 yang memberikan dukungan untuk jaringan.

1985

  • MS Windows 1.0 : Microsoft memperkenalkan MS Windows, sistem operasi yang telah menyediakan lingkungan berbasis grafis (GUI) dan kemampuan multitasking. Sayangnya sistem operasi ini sangat buruk performanya dan tidak mampu menyamai kesuksesan Apple.
  • Novell Netware : Novell meluncurkan sistem operasi berbasis jaringan Netware 86 yang dibuat untuk prosesor Intel 8086.

1986

  • MS DOS 3.2 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.2 yang menambahkan dukungan untuk floppy 3.5 inch 720 KB.

1987

  • OS/2 : IBM memperkenalkan OS/2 yang telah berbasis grafis, sebagai calon pengganti IBM PC DOS.
  • MS DOS 3.3 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.3 yang merupakan versi paling populer dari MS DOS.
  • Windows 2.0 : Windows versi 2.0 diperkenalkan.
  • MINIX : Andrew S. Tanenbaum mengembangkan Minix, sistem operasi berbasis Unix yang ditujukan untuk pendidikan. MINIX nantinya menginspirasi pembuatan Linux.

1988

  • MS DOS 4.0 : Microsoft mengeluarkan MS DOS 4.0 dengan suasana grafis.
  • WWW : Proposal World Wide Web (WWW) oleh Tim Berners Lee.

1989

  • NetWare/386 (juga dikenal sebagai versi 3) diluncurkan oleh Novell untuk prosesor Intel 80386.

1990

  • Perpisahan : Dua perusahaan raksasa berpisah, IBM berjalan dengan OS/2 dan Microsoft berkonsentrasi pada Windows.
  • Windows 3.0 : Microsoft meluncurkan Windows versi 3.0 yang mendapat sambutan cukup baik.
  • MS Office : Microsoft membundel Word, Excel, dan PowerPoint untuk menyingkirkan saingannya seperti Lotus 1 2 3, Wordstar, Word Perfect dan Quattro.
  • DR DOS : Digital Research memperkenalkan DR DOS 5.0.

1991

  • Linux 0.01 : Mahasiswa Helsinki bernama Linus Torvalds mengembangkan OS berbasis Unix dari sistem operasi Minix yang diberi nama Linux.
  • MS DOS 5.0 : Microsoft meluncurkan MS DOS 5.0 dengan penambahan fasilitas full -screen editor, undelete, unformat dan Qbasic.

1992

  • Windows 3.1 : Microsoft meluncurkan Windows 3.1 dan kemudian Windows for Workgroups 3.11 di tahun berikutnya.
  • 386 BSD : OS berbasis Open Source turunan dari BSD Unix didistribusikan oleh Bill Jolitz setelah meninggalkan Berkeley Software Design, Inc (BSDI). 386 BSD nantinya menjadi induk dari proyek Open Source BSD lainnya, seperti NetBSD, FreeBSD, dan OpenBSD.
  • Distro Linux : Linux didistribusikan dalam format distro yang merupakan gabungan dari OS plus program aplikasi. Distro pertama Linux dikenal sebagai SLS (Softlanding Linux System).

1993

  • Windows NT : Microsoft meluncurkan Windows NT, OS pertama berbasis grafis tanpa DOS didalamnya yang direncanakan untuk server jaringan.
  • Web Browser : NCSA memperkenalkan rilis pertama Mosaic, browser web untuk Internet.
  • MS DOS 6.0 : Microsoft memperkenalkan MS DOS 6.0 Upgrade, yang mencakup program kompresi harddisk DoubleSpace.
  • Slackware : Patrick Volkerding mendistribusikan Slackware Linux yang menjadi distro populer pertama di kalangan pengguna Linux.
  • Debian : Ian Murdock dari Free Software Foundation (FSF) membuat OS berbasis Linux dengan nama Debian.
  • MS DOS 6.2 : Microsoft meluncurkan MS DOS 6.2.
  • NetBSD : Proyek baru OS berbasis Open Source yang dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan menggunakan nama NetBSD.
  • FreeBSD : Menyusul NetBSD, satu lagi proyek yang juga dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan nama FreeBSD.

1994

  • Netscape : Internet meraih popularitas besar saat Netscape memperkenalkan Navigator sebagai browser Internet.
  • MS DOS 6.22 : Microsoft meluncurkan MS DOS 6.22 dengan program kompresi bernama DriveSpace. Ini merupakan versi terakhir dari MS DOS.
  • FreeDOS : Jim Hall, mahasiswa dari Universitas Wisconsin River Falls Development mengembangkan FreeDOS. FreeDOS dibuat setelah Microsoft berniat menghentikan dukungannya untuk DOS dan menggantikannya dengan Windows 95.
  • SuSE : OS Linux versi Jerman dikembangkan oleh Software und System Entwicklung GmbH (SuSE) dan dibuat dari distro Linux pertama, SLS.
  • Red Hat : Marc Ewing memulai pembuatan distro Red Hat Linux.

1995

  • Windows 95 : Microsoft meluncurkan Windows 95 dengan lagu Start Me Up dari Rolling Stones dan terjual lebih dari 1 juta salinan dalam waktu 4 hari.
  • PC DOS 7 : IBM memperkenalkan PC DOS 7 yang terintegrasi dengan program populer pengkompres data Stacker dari Stac Electronics. Ini merupakan versi terakhir dari IBM PC DOS.
  • Windows CE : Versi pertama Windows CE diperkenalkan ke publik.
  • PalmOS : Palm menjadi populer dengan PalmOS untuk PDA.
  • OpenBSD : Theo de Raadt pencetus NetBSD mengembangkan OpenBSD.

1996

  • Windows NT 4.0 : Microsoft meluncurkan Windows NT versi 4.0

1997

  • Mac OS : Untuk pertama kalinya Apple memperkenalkan penggunaan nama Mac OS pada Mac OS 7.6.

1998

  • Windows 98 : Web browser Internet Explorer menjadi bagian penting dari Windows 98 dan berhasil menumbangkan dominasi Netscape Navigator.
  • Server Linux : Linux mendapat dukungan dari banyak perusahaan besar, seperti IBM, Sun Microsystem dan Hewlet Packard. Server berbasis Linux mulai banyak dipergunakan menggantikan server berbasis Windows NT.
  • Google : Search Engine terbaik hadir di Internet dan diketahui menggunakan Linux sebagai servernya.
  • Japan Goes Linux : TurboLinux diluncurkan di Jepang dan segera menjadi OS favorit di Asia, khususnya di Jepang, China dan Korea.
  • Mandrake : Gael Duval dari Brazil mengembangkan distro Mandrake yang diturunkan dari Red Hat.

1999

  • Support : Hewlett Packard mengumumkan layanan 24/7 untuk distro Caldera, Turbo Linux, Red Hat dan SuSE.
  • Corel Linux : Corel pembuat program Corel Draw, yang sebelumnya telah menyediakan Word Perfect versi Linux, ikut membuat OS berbasis Linux dengan nama Corel Linux dan yang nantinya beralih nama menjadi Xandros.

2000

  • Mac OS/X : Mac OS diganti dengan mesin berbasis BSD Unix dengan kernel yang disebut sebagai Mac OS/X.
  • Windows 2000: Microsoft meluncurkan Windows 2000 sebagai penerus Windows NT.
  • Windows Me : Microsoft meluncurkan Windows Me, versi terakhir dari Windows 95.
  • China Goes Linux : Red Flag Linux diluncurkan dari Republik Rakyat China.
  • Microsoft vs IBM : CEO Microsoft Steve Ballmer menyebut Linux sebagai kanker dalam sebuah interview dengan Chicago Sun Times. Di lain pihak, CEO IBM Louis Gartsner menyatakan dukungan pada Linux dengan menginvestasikan $ 1 milyar untuk pengembangan Linux.

2001

  • Windows XP : Microsoft memperkenalkan Windows XP.
  • Lindows: Michael Robertson, pendiri MP3.com, memulai pengembangan Lindows yang diturunkan dari Debian. Nantinya Lindows berganti nama menjadi Linspire karena adanya tuntutan perubahan nama oleh Microsoft.

2002

  • Open Office : Program perkantoran berbasis Open Source diluncurkan oleh Sun Microsystem.
  • OS Lokal : OS buatan anak negeri berbasis Linux mulai bermunculan, diantaranya Trustix Merdeka, WinBI, RimbaLinux, Komura.

2003

  • Windows 2003 : Microsoft meluncurkan Windows Server 2003.
  • Fedora : Redhat mengumumkan distro Fedora Core sebagai penggantinya. Nantinya ada beberapa distro lokal yang dibuat berbasiskan Fedora, seperti BlankOn 1.0 dan IGOS Nusantara.
  • Novell : Ximian, perusahaan pengembang software berbasis Linux dibeli oleh Novell, begitu juga halnya dengan SuSE yang diakuisisi oleh Novell.
  • LiveCD : Knoppix merupakan distro pertama Linux yang dikembangkan dengan konsep LiveCD yang bisa dipergunakan tanpa harus diinstal terlebih dahulu. Distro lokal yang dibuat dari Knoppix adalah Linux Sehat dan Waroeng IGOS.

2004

  • Ubuntu : Versi pertama Ubuntu diluncurkan dan didistribusikan ke seluruh dunia. Ada beberapa versi distro yang dikeluarkan, yaitu Ubuntu (berbasis Gnome), Kubuntu (berbasis KDE), Xubuntu (berbasis XFCE), dan Edubuntu (untuk pendidikan).

2005

  • Mandriva : Mandrake bergabung dengan Conectiva dan berganti nama menjadi Mandriva.

2006

  • Unbreakable Linux : Oracle ikut membuat distro berbasis Linux yang diturunkan dari Red Hat Enterprise.
  • CHIPLux : Distro lokal terus bermunculan di tahun ini, bahkan Majalah CHIP yang lebih banyak memberikan pembahasan tentang Windows juga tidak ketinggalan membuat distro Linux dengan nama CHIPLux, yang diturunkan dari distro lokal PC LINUX dari keluarga PCLinuxOS (varian Mandriva). CHIPLux merupakan distro lokal pertama yang didistribusikan dalam format DVD.

2007

  • Vista : Setelah tertunda untuk beberapa lama, Microsoft akhirnya meluncurkan Windows Vista. Windows Vista memperkenalkan fitur 3D Desktop dengan Aero Glass, SideBar, dan Flip 3D. Sayangnya semua keindahan ini harus dibayar mahal dengan kebutuhan spesifikasi komputer yang sangat tinggi.

2008

  • 3D OS : Tidak seperti halnya Vista yang membutuhkan spesifikasi tinggi, 3D Desktop di Linux muncul dengan spesifikasi komputer yang sangat ringan. Era hadirnya teknologi 3D Desktop di Indonesia ditandai dengan hadirnya sistem operasi 3D OS yang dikembangkan oleh PC LINUX. Ada beberapa versi yang disediakan, yaitu versi 3D OS untuk pengguna umum serta versi distro warnet Linux dan game center Linux.

Sumber http://risz-panic.blogspot.com/2010/04/konsep-dasar-sistem-operasi-berbasis.html

Sejarah OS Basis GUI

Dari Masa ke Masa (1981-2009)

GUI atau singkatan dari Graphical User Interface yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat keras komputer serta memudahkan dalam mengoperasikan sebuah sistem operasi (user friendly).

Selama bertahun-tahun berbagai GUI yang telah dikembangkan untuk berbagai sistem operasi seperti OS / 2, Macintosh, Windows, amiga, Linux, Symbian OS, dan banyak lagi.

Dalam artikel ini saya hanya menampilkan beberapa kemajuan yang signifikan dalam desain GUI (bukan sistem operasi) serta antarmuka pengguna berbasis grafik pada sistem operasi yang ada saat ini.

Ada beberapa yang tidak saya sertakan dan itu bukan berarti tidak termasuk dalam kamajuan desain, tapi tampilan yang ada di artikel merupakan salah satu sistem operasi yang sangat populer.

GUI pertama kali dikembangkan oleh para peneliti di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) di tahun 70-an. Penelitian ini membuka era baru dalam inovasi komputer grafis.

Komputer pribadi (personal computer) pertama yang menggunakan antarmuka pengguna grafis modern adalah Xerox Alto, yang dikembangkan pada tahun 1973.

Sistem ini juga bukan sebagai produk komersial dan dimaksudkan terutama untuk penelitian di universitas.

1

1981-1985

Xerox 8010 Star (dirilis pada 1981)

Ini adalah sistem pertama yang disebut sebagai komputer desktop yang terintegrasi penuh, termasuk aplikasi dan GUI dan dikenal sebagai “The Xerox Star”, kemudian berganti nama menjadi “Viewpoint” dan kemudian berganti lagi namanya menjadi “GlobalView”.
Xerox 8010 Star

Apple Lisa Office System 1 (dirilis pada 1983)

Sistem dikenal sebagai Lisa OS, atau singkatan dari Office System. Hal ini dikembangkan oleh Apple dengan maksud sebagai pemrosesan dokumen workstation.

Sayangnya workstation ini tidak bertahan lama, hal itu dibunuh oleh Apple Macintosh sistem operasi yang lebih terjangkau. Ada beberapa tambahan untuk upgrade ke versi Lisa OS, Lisa OS 2 di tahun 1983 dan Lisa OS 7 / 7 3,1 pada tahun 1984, dan dapat di upgrade oleh sistem itu sendiri, tapi sistem ini belum memakai (GUI).
Apple Lisa 1

Apple Lisa OS 1

VisiCorp Visi On (dirilis pada 1984)

VisiCorp pertama kali dikembangkan GUI desktop yang ditujukan untuk IBM PC. Sistem ini ditargetkan untuk perusahaan-perusahaan besar dan hadir dengan harga yang tinggi. Sistem GUI ini memanfaatkan mouse dengan built-in installer serta tidak menggunakan ikon pada tampilannya.
Visi On

Visi On


Mac OS System 1.0 (dirilis pada 1984)

Sistem 1.0 sistem operasi pertama yang dikembangkan GUI untuk Macintosh. Beberapa fitur ini merupakan dari sistem operasi modern, karena pada setiap jendela (window) sudah disertai dengan ikon. Pada setiap jendela dapat dipindahkan dengan mouse dan tak hanya jendela, file dan folder pun dapat disalin dengan hanya menyeret dan menempatkan (dragging and dropping) ke lokasi atau target yang diinginkan pengguna.

Mac OS 1


Amiga Workbench 1.0 (dirilis pada 1985)

Ketika pertama kali dirilis, saat itu Amiga berada di posisi depan, karena sistem GUI ini sudah memiliki fitur warna (empat warna: hitam, putih, biru, oranye), kemampuan multitasking, dukungan suara stereo dan mengatur ikon (selected dan unselected).

search

Amiga Workbench 1.0
Amiga Workbench 1.0


Windows 1.0x (dirilis pada 1985)

Di tahun ini, Microsoft akhirnya berhasil mengejar posisi seluruh sistem operasi antarmuka dengan merilis Windows 1.0, pertama sistem operasi berbasis GUI (meskipun tidak ada yang berani untuk mengakui sebagai salah satunya). Sistem ini menampilkan 32 × 32 piksel ikon dan warna grafis. Fitur yang paling menarik lainnya (yang kemudian dihilangkan) adalah ikon animasi jam analog.
Windows 1
Windows 1


GEM (dirilis pada 1985)

GEM (Graphical Environment Manager) adalah gaya windowing GUI diciptakan oleh Digital Research, Inc (DRI). GEM awalnya dibuat untuk digunakan dengan CP / M sistem operasi pada Intel 8088 dan Motorola 68000 mikroprosesor dan kemudian dikembangkan untuk bisa berjalan di DOS juga. Kebanyakan orang akan mengetahui GEM sebagai salah satu GUI untuk komputer Atari ST. GEM juga digunakan pada seri Amstrad komputer IBM yang kompatibel dan merupakan inti untuk Ventura Publisher dan beberapa program DOS lainnya.
gem_11_desktop1

1986 – 1990

IRIX 3 (dirilis pada 1986, first release 1984)

IRIX merupakan sistem operasi 64-bit yang diciptakan untuk UNIX. Sebuah fitur menarik pada GUI ini adalah dukungan untuk ikon vektor. Fitur ini sudah memakai GUI dan merupakan pelopor bahkan sebelum Mac OS X merilisnya.

irix-33

GEOS (dirilis pada 1986)

The GEOS (Graphic Environment Operating System) sistem operasi ini dikembangkan oleh Berkeley Softworks (Kemudian GeoWorks). Sistem ini awalnya dirancang untuk Pengolah kata Commodore 64 dan dengan tampilan grafis yang disebut geoWrite Cat dan sebuah program yang Disebut geoPaint.

geos_commodore_64

Windows 2.0x (dirilis pada 1987)

Dalam versi ini, perkembangan GUI telah membaik secara signifikan diantaranya, Jendela bisa tumpang tindih, dapat diubah ukurannya, dimaksimalkan dan diminimalkan.

Windows 2

Windows 2

OS/2 1.x (dirilis pada 1988)

OS / 2 awalnya dikembangkan bersama oleh IBM dan Microsoft, tetapi pada tahun 1991 kedua perusahaan berpisah dengan menggabungkan teknologi Microsoft GUI pada Windows-nya sendiri dan IBM mengembangkan OS / 2. GUI yang digunakan dalam OS / 2 yang disebut “Presentation Manager”. Versi ini hanya didukung GUI dan ikon monokrom.

Os 2 1

Os/2 1

NeXTSTEP / OPENSTEP 1.0 (dirilis pada 1989)

Steve Jobs muncul dengan ide untuk menciptakan komputer yang sempurna untuk sebuah riset di universitas dan laboratorium. Ide ini kemudian berkembang menjadi sebuah perusahaan bernama NeXT Computer Inc.

Komputer NeXT yang pertama dirilis pada tahun 1988, kemajuan yang signifikan ini dibuat pada tahun 1989 dengan pembebasan dari 1.0 NeXTSTEP GUI, yang kemudian berkembang menjadi OPENSTEP.

GUI’s tersebut tampil dengan ikon lebih besar (48 × 48) dan memperkenalkan warna tambahan. GUI tersebut awalnya memiliki warna monokrom, tapi versi 1.0 juga mulai mendukung monitor warna. Dengan GUI modern, Screenshot ini memberikan beberapa kemudahan dalam mengoperasikannya.

Nextstep 1

OS/2 1.20 (dirilis pada 1989)

Versi berikutnya merupakan upgrade dari versi minor GUI yang menunjukkan sedikit perbaikan di banyak area. Ikon tampak lebih bagus dan tampilan jendela yang halus.

Os 2 12


Windows 3.0 (dirilis pada 1990)

Dengan versi ini, Microsoft telah menyadari potensi terhadap perkembangan GUI mereka dan mulai meningkatkan secara signifikan.

Sistem operasi itu sendiri mendukung peningkatan standar dan mode 386, yang dibuat menggunakan kapasitas memori yang lebih tinggi dari 640 KB dan penyimpanan data dengan menggunakan hard disk, sehingga kemampuan untuk menggunakan resolusi layar yang lebih tinggi dan tampilan grafis yang lebih baik, seperti Super VGA 800 × 600 dan 1024 × 768 .

Selain itu, Microsoft menyewa Susan Kare untuk merancang ikon Windows 3.0 untuk ditambahkan pada GUI.

Windows 3

Windows 3

1991 – 1995

Amiga Workbench 2.04 (dirilis pada 1991)

Banyak sekali perbaikan GUI yang dilakukan pada versi ini. Skema warna berubah dan tampak 3D pun sudah diperkenalkan. Desktop dapat dibagi secara vertikal ke resolusi layar yang berbeda serta kedalaman warna yang kini tampak sedikit aneh. Resolusi default Workbench adalah 640 × 256, tetapi harus didukung perangkat keras dengan resolusi yang lebih besar juga.

Amiga Workbench 2

Mac OS System 7 (dirilis pada 1991)

Mac OS versi 7.0 adalah GUI pertama pada Mac OS dengan dukungan warna. Tampilan halus dengan nuansa warna abu-abu, biru dan kuning serta ditambahkan pula pada setiap ikon.

Macos 7

Macos 7

Windows 3.1 (dirilis pada 1992)

Versi Windows disertai TrueType font yang pra-instal. Hal ini secara efektif untuk pertama kalinya Windows membuat sebuah desktop publishing platform fungsional.

Sejak Windows 3.0, Adobe Type Manager (ATM) sistem font dari Adobe sudah mulai berfungsi. Versi ini juga berisi skema warna bernama Hotdog Stand, yang berisi warna cerah merah, kuning dan hitam.

Skema warna ini dirancang untuk membantu orang-orang yang buta warna saat melihat teks / gambar pada layar monitor.

windows_311_workspace

OS/2 2.0 (dirilis pada 1992)

Ini adalah GUI pertama yang menjadi sasaran penerimaan internasional, dalam hal kegunaan dan aksesibilitas. Seluruh GUI yang dikembangkan menggunakan desain object-oriented. Setiap file dan folder adalah suatu objek yang dapat dikaitkan dengan file lain seperti folder dan aplikasi. Hal ini juga mendukung fungsi drag dan drop serta template.

Os 2 2

Os 2 2

Windows 95 (dirilis pada 1995)

User interface benar-benar dirancang ulang sejak versi 3.x. Ini adalah versi Windows pertama di mana sebuah tombol ditambahkan ke setiap jendela (Minimal, Maximal dan Restore). Tim desain memberikan area (dapat diaktifkan, dinonaktifkan, dipilih, diperiksa, dll) untuk ikon dan grafis lainnya. Dan perkembangan pada versi ini untuk pertamakalinya adalah dengan adanya Tombol Start yang terkenal saat itu.Ini merupakan salah satu kemajuan Microsoft mengenai sistem operasi itu sendiri dan serta tampilan GUI.

Windows 95

Windows 95

1996 – 2000

OS/2 Warp 4 (dirilis pada 1996)

IBM merilis OS / 2 Warp 4 yang membawa signifikan dengan facelift ke setiap jendela atau ruang.

Ikon diletakkan di desktop, di mana file dan folder custom juga bisa dibuat. Dalam versi ini juga menyertakan fungsi penghapusan (Shredder) yang mirip dengan Windows ‘Recycle Bin’ atau Mac OS ‘Trash’. Perbedaan dalam fungsi ini yaitu saat menghapus file atau folder secara langsung dan tidak menyimpannya terlebih dahulu yang memungkinkan pengguna dapat menggunakannya atau mengembalikannya.

Os 2 Warp 4

Os 2 Warp 4


Mac OS System 8 (dirilis pada 1997)

Mac OS 8 merupakan salah satu pengadopsi awal dari gaya isometrik ikon yang disebut pseudo-3D ikon. Tema warna Abu platinum yang digunakan di sini menjadi merek dagang untuk versi masa depan GUI.

Macos 8

Windows 98 (dirilis pada 1998)

Gaya ikon hampir sama seperti dalam Windows 95, dan untuk rendering seluruh GUI bisa menggunakan lebih dari 256 warna. Windows Explorer hampir sepenuhnya berubah dan “Active Desktop” muncul untuk pertama kalinya.

Windows 98

KDE 1.0 (dirilis pada 1998)

KDE berusaha untuk memenuhi kebutuhan untuk sebuah desktop yang mudah digunakan untuk Unix workstation, mirip dengan lingkungan desktop yang bisa ditemukan pada MacOS atau Window95/NT. Sistem ini sepenuhnya gratis termasuk kode sumbernya yang dapat dimodifikasi.

800px-kde_10


BeOs 4.5 (dirilis pada 1999)

Sistem operasi BeOS dikembangkan untuk komputer pribadi. Pada awalnya ditulis BeIn pada tahun 1991 untuk dijalankan pada hardware BeBox. Hal ini kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk memanfaatkan teknologi dan perangkat keras yang lebih baru seperti multiprocessing simetris dengan memanfaatkan modul I / O bandwidth, merasuk multithreading, multitasking dan 64-bit sistem file journal dikenal sebagai BFS.

800px-beos_desktop

GNOME 1.0 (dirilis pada 1999)

Desktop GNOME ini diutamakan untuk Red Hat Linux, kemudian dikembangkan lagi untuk distributor Linux lainnya juga.

Gnome 1


2001 – 2005

Mac OS X (dirilis pada 2001)

Pada awal tahun 2000 Apple mengumumkan sistem operasi dengan tampilan Aqua dan pada tahun 2001 perusahaan tersebut merilis sistem operasi baru yang disebut Mac OS X. Dengan ukuran ikon default 32 x 32 dan 48 x 48 yang dapat diubah menjadi 128 x 128 piksel anti-alias dan ikon semi-transparan.

Banyak kritik setelah merilis GUI ini. Tampaknya pengguna belum cukup siap oleh perubahan besar ini, tetapi mereka (konsumen) cukup cepat mengadopsi gaya baru GUI ini.

Mac osx 1

Windows XP (dirilis pada 2001)

Sejak sistem operasi dirilis, Microsoft cenderung sepenuhnya ke GUI, tidak terkecuali Windows XP. Pada versi ini tampilan GUI Windows mengalami perubahan total dan skinnable, sehingga pengguna dapat mengubah seluruh tampilan GUI serta tampilan Ikon pun dapat di ubah secara otomatis.

Windows xp


KDE 3 (dirilis pada 2002)

Sejak versi 1.0, K Desktop Environment mengalami perubahan secara signifikan. Mereka merubah semua fitur grafis dan ikon sehingga terlihat menyatu di setiap jendela.

Kde 3


2007 – 2009 (current)

Windows Vista (dirilis pada 2007)

Ini adalah respon Microsoft kompetisi mereka. Mereka juga cukup banyak penambahan fitur 3D dan animasi. Sejak Windows 98, Microsoft telah selalu berusaha meningkatkan desktop. Dengan Windows Vista mereka merilis widget yang baik sebagai pengganti Active Desktop.

Windows Vista

Mac OS X Leopard (dirilis pada 2007)

Dengan 6 generasi, sistem Mac OS X Apple, sekali lagi meningkatkan user interface, GUI merupakan sebuah dasar untuk versi Aqua seperti candy scroll dan grey platinum, serta warna biru. Dalam GUI yang baru ini terdapat fitur 3D yang terlihat jelas, 3D dock terbaru dan banyak lagi animasi interakitf.

Mac osx Leopard

GNOME 2.24 (2008)

GNOME menempatkan banyak perubahan dalam menciptakan tema dan karya seni ke v2.2.4 dengan tujuan “untuk membuat komputer terlihat baik”.

gnome_en_gb

KDE (v4.0 Jan. 2008, v4.2 Mar. 2009)

Versi 4 dari K Desktop Environment menghasilkan banyak peningkatan baru pada GUI seperti animasi, rapih, pengelolaan jendela yang efisien dan adanya dukungan untuk desktop widget. Ukuran ikon mudah diatur dan hampir setiap desain elemen akan jauh lebih mudah untuk dikonfigurasi. Beberapa perubahan yang paling mencolok meliputi ikon baru, tema dan suara, yang disediakan oleh proyek Oxygen. Semua ikon ini akan lebih fotorealistik. Ini jelas merupakan suatu kemajuan besar dari KDE versi sebelumnya. Kini dapat juga dijalankan di platform Windows dan Mac OS X.

kde
 

Saya mengambil artikel ini dari : http://hendrabozzie.wordpress.com/2009/09/15/sistem-operasi-dari-masa-ke-masa-1981-2009/ untuk tugas  Sekolah.

Profesor Alfred Kroner berkata: “. . . bahwa beberapa pernyataan yang dibuat pada saat tidak dapat ditunjukkan, tetapi metode ilmiah modern sekarang pada poslsi yang membuktikan apa yang dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu. ” Kami menghadirkan kepada Anda Profesor Alfred Kroner, salah satu ahli geologi terkenal dunia. Dia adalah ahli geologi dan Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences, Universitas Johannes Gutterburg, Mainz, Jerman. Kami bertemu dengannya dan menunjukkan beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW Dia mempelajari dan memberikan komentarnya dan kemudian kami mendiskusikan hal ini bersamanya.

Profesor Kroner berkata: “Pikirkan tentang beberapa pertanyaan ini dan pikirkan Nabi Muhammad itu datang dari mana, dia datang dari suku Badui.2) Saya pikir, semuanya itu hampir tidak mungkin dia dapat mengetahui segala hal seperti asal-usul alam semesta secara umum, sebab ilmuwan baru dapat menentukan hal itu pada tabun-tahun terakhir dengan metode yang sangat rumit dan teknologi yang canggih untuk hal ini. ” Profesor Kroner memilih contoh dari al-Quran yang membuktikan kepadanya bahwa al-Quran tidak datang dari Nabi Muhammad SAW Contoh yang diambil Profesor Kroner ini adalah sebuah gambaran dari al­Quran yang membuktikan kenyataan bahwa alam semesta ini dimulai dalam satu kesatuan yang benar­benar ada. Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia berfiman: “Dan apakah orang orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS al-Anbiyaa : 30) Arti “ratgan” pada ayat ini, sebagaimana Ibnu Abbas, mujahid dan yang lainnya berkata, Allah akan senang dengan semuanya akan mereka, langit dan bumi yang ditancapkan bersama atau paduan atau campuran yang bersama, kemudian mereka dipisahkan dari satu dengan yang lain.

Profesor Kroner menggunakan hal ini sebagai contoh untuk membuktikan bahwa tidak ada manusia yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW yang dapat mengetahui hal ini. Profesor Kroner menyatakan: “Seseorang yang tidak tahu sesuatu tentang fisika nuklir 1400 tahun yang lalu, saya pikir, tidak dapat dalam posisi ini untuk mengetahui dari pemikirannya sendiri untuk kejadtan bahwa bumi dan langit memiliki asal-usul yang sama atau beberapa pertanyaan yang lain yang kami diskusikan di sini.” Profesor Kroner, hal ini terlihat oleh kita, bahwa dia memiliki pembawaan yang bersifat mengelak. Sebagai contoh, kami menyatakannya untuk menggambarkan kondisi geologi Arab. Apakah Arab itu penuh dengan kebun buah-buahan dan sungai? Dia berkata: “Selarna zaman es dan telah diketahui lebih jauh bahwa gunung es yang terapung di kutub utara secara perlahan bergerak menuju ke selatan. Ketika gunung es kutub itu secara relatif mendekat ke Jazirah Arab, cuaca akan berubah dan negara Arab akan menjadi satu dari daerah yang paling hijau dan paling basah di dunia. Kami bertanya kepadanya: “Apakah Arab itu akan menjadi daratan yang dipenuhi dengan kebun buah-buahan dan sungai?” Dia menjawab: “Ya, hal ini adalah fakta ilmiah.” Hal ini mengherankan kami, dan kami heran bagaimana dia membuat pernyataan ini sebagai fakta ilmiah padahal hal ini berhubungan dengan masa depan dan kami bertanya: “Mengapa?” Dia menjawab: “Sebab zaman es pada dasarnya telah dimulai. Dan kita dapat melihat es yang bergerak sangat perlahan, sekali lagi, dari kutub Utara menuju ke selatan. Pada kenyataannya, es di kutub sekarang mendekati Jazirah Arab secara perlahan.

Kita dapat melihat tanda es ini dari badai salju yang menyerang bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim dingin. Para ilmuwan telah melihat tanda-tanda lain dan informasi yang menunjukkan dimulainya zaman es. Inilah fakta ilmiah. ” Kami mengatakan kepadanya: “Apakah yang baru saja Anda sebutkan itu hanya diketahui ilmuwan setelah penelitian yang lama dan dengan bantuan peralatan tertentu. Tetapi kami telah mendapatkan yang Anda sebutkan itu dari Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Beliau bersabda di dalam hadisnya yang diteruskan di dalam Shahih Muslim. “Hari kiamat itu tidak akan datang kepada kita sampai daratan Arab itu sekali lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai. ” Pada pokok persoalan ini kami bertanya kepada Profesor Kroner: “Siapa yang mengajarkan Nabi Muhammad SAW bahwa daratan Arab itu sekali lagi akan dipenuhi dengan kebun buah-buahan dan sungai?” Dia langsung menjawab: “Bangsa Romawi”. Hal ini mengingatkan kami akan kemampuan Profesor Kroner untuk mengelak. Kami bertanya kepadanya pertanyaan lain: “Akan tetapi siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad SAW bahwa daratan Arab sekali lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai?” Prof Kroner menjadi mengelak jika malu, akan tetapi sewaktu atau pada saat dia dihadapkan dengan kebenaran, dia cukup berani untuk menyatakan pendapatnya secara blak-blakan dan dengan demikian dia menjawab: Ia dapat mengetahuinya hanya melaui petunjuk dari yang di atas. Akhirnya, setelah kami berbicara dengannya, dia membuat komentar sebagai berikut: “Jika Anda menggabungkan semua ini dan menggabungkan semua pernyataan itu maka di dalam al-Quran juga ada ayat yang berhubungan dengan bumi dan formasi dari bumi dan ilmu pengetahuan secara umum, Anda dapat mengatakan secara mendasar bahwa pernyataan itu dibuat dalam beberapa cara yang benar. Mereka sekarang dapat ditegaskan dengan metode ilmiah dan pada cara yang dapat Anda katakan bahwa al-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana. Pernyataan itu dibuat pada saat atau zaman yang tidak dapat dibuktikan dengan metode modern secara ilmiah yang sekarang pada posisi yang dapat ditunjukkan dengan apa yang dikatakan Nabi Muhammad 1400 tahun yang lalu.” Allah berfirman: “Al-Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.

إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِكۡرٌ۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ٨٧   وَلَتَعۡلَمُنَّ نَبَأَهُ ۥ بَعۡدَ حِينِۭ ٨٨

“Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita al-Quran setelah beberapa waktu lagi.” (QS Shaad : 87-88).

Muhammad tidak dilahirkan dari Suku badui, tetapi dilahirkan dari suku perkotaan. yaitu Bani Hasyim.

Perampungan peta gen manusia saat ini tidak memberikan hasil bahwa manusia berkerabat dengan kera. Orang tidak perlu tertipu oleh upaya para evolusionis untuk mengeksploitasi perkembangan ilmiah baru ini sebagaimana telah mereka lakukan dengan yang lain-lainnya.

Seperti diketahui, perampungan terakhir peta gen manusia sebagai bagian dari Projek Genom Manusia merupakan perkembangan ilmiah yang sangat penting. Namun, sebagian hasil dari projek ini diselewengkan oleh beberapa terbitan evolusionis. Dinyatakan bahwa gen simpanse memiliki 98% kesamaan dengan gen manusia. Ini dikemukakan sebagai bukti bagi klaim bahwa kera berhubungan dengan manusia, dan seterusnya, sebagai bukti bagi teori evolusi. Kenyataannya, ini adalah bukti “palsu” yang diajukan para evolusionis yang mengambil keuntungan dari kurangnya pengetahuan publik tentang subjek ini.

Klaim 98% Kesamaan Adalah

Propaganda yang Menyesatkan

Pertama, harus ditegaskan bahwa konsep 98% kesamaan antara DNA manusia dan simpanse yang sering dikemukakan para evolusionis bersifat memperdaya.

Agar dapat mengklaim bahwa bentuk genetis manusia dan simpanse memiliki 98% kesamaan, genom simpanse juga harus dipetakan, seperti halnya manusia. Keduanya harus dibandingkan, dan hasilnya harus didapatkan. Namun hasil semacam itu tidak tersedia, karena sejauh ini, hanya gen manusia yang telah dipetakan. Belum ada riset seperti itu dilakukan pada simpanse.

Pada kenyataannya, 98% kesamaan antara gen manusia dan simpanse, yang adakalanya memasuki agenda, adalah sebuah slogan bertujuan propaganda yang secara sengaja diciptakan beberapa tahun silam. Kesamaan ini adalah sebuah generalisasi yang dibesar-besarkan secara luar biasa dengan dilandaskan pada kesamaan dalam rangkaian asam amino dari sekitar 30-40 protein dasar yang ada pada manusia dan simpanse. Suatu analisa rangkaian telah dilakukan dengan metoda yang disebut “hibridisasi DNA” pada rangkaian DNA yang berhubungan dengan protein-protein ini dan hanya sejumlah terbatas dari protein itu yang telah dibandingkan.

Namun, sebenarnya ada sekitar seratus ribu gen, dan karenanya ada seratus ribu protein yang dikodekan oleh gen-gen ini pada manusia. Karena itu, tidak ada dasar ilmiah untuk mengklaim bahwa semua gen manusia dan kera 98% sama hanya karena kesamaan 40 dari 100.000 protein.

Di lain pihak, perbandingan DNA yang dilakukan pada 40 protein ini juga kontroversial. Perbandingan ini dibuat pada tahun 1987 oleh dua orang ahli biologi bernama Sibley dan Ahlquist, dan dipublikasikan dalam terbitan rutin bernama Journal of Molecular Evolution. 15 Namun, ilmuwan lain bernama Sarich yang menguji data yang diperoleh oleh kedua ilmuwan ini menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan atas metoda yang mereka gunakan kontroversial dan bahwa data tersebut telah ditafsirkan secara berlebih-lebihan.16 Dr. Don Batten, ahli biologi lainnya, juga menganalisis masalah ini pada tahun 1996 dan menyimpulkan bahwa tingkat kesamaan yang sebenarnya adalah 96,2% dan bukan 98%.17

DNA Manusia Juga Mirip dengan

Milik Cacing, Nyamuk, dan Ayam!

Lebih jauh lagi, protein-protein dasar yang disebutkan di atas adalah molekul teramat penting yang ada pada berbagai makhluk hidup lainnya. Struktur dari jenis protein yang sama, tak hanya pada simpanse, tetapi juga pada makhluk hidup yang sepenuhnya berbeda, sangat mirip dengan yang ada pada manusia.

Misalnya, analisis genetik yang dipublikasikan dalam New Scientist telah mengungkapkan 75% kesamaan antara DNA cacing nematode dan manusia.18 Ini jelas sekali tidak berarti bahwa hanya ada 25% perbedaan antara manusia dan cacing-cacing ini! Menurut rantai silsilah yang dibuat oleh para evolusionis, filum Chordata, di mana manusia tergolong, dan filum Nematoda telah berbeda satu sama lain bahkan sejak 530 juga tahun yang lalu.

Di lain pihak, dalam temuan lain yang juga muncul dalam media lokal, dinyatakan bahwa perbandingan yang dilakukan antara gen lalat buah yang berasal dari spesies Drosofila dan gen manusia menghasilkan kesamaan 60%.19

Pada kasus lain, analisis yang dilakukan terhadap sejumlah protein menunjukkan manusia sebagai berhubungan dekat dengan sejumlah makhluk hidup yang sangat berbeda. Dalam survei yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Cambridge, sejumlah protein dari hewan-hewan penghuni daratan dibandingkan. Yang menakjubkan, dalam hampir semua sampel, manusia dan ayam dipasangkan sebagai kerabat terdekat. Kerabat terdekat selanjutnya adalah buaya.20

Contoh lain yang digunakan oleh para evolusionis tentang “kesamaan genetis antara manusia dan kera” adalah terdapatnya 48 kromosom pada simpanse dan gorila dibandingkan dengan 46 kromosom pada manusia. Para evolusionis memandang kedekatan jumlah kromosom sebagai indikasi dari hubungan evolusioner. Namun, jika logika yang dipakai oleh para evolusionis ini sahih, maka manusia akan mempunyai kerabat yang lebih dekat daripada simpanse, yakni: “kentang”! Karena jumlah kromosom pada kentang sama dengan pada manusia: 46.

Contoh-contoh ini menegaskan bahwa konsep kesamaan genetis tidak merupakan bukti bagi teori evolusi. Ini karena kesamaan genetis tidak sejalan dengan skema evolusioner rekaan, dan sebaliknya, memberikan hasil yang sepenuhnya berlawanan.

Kesamaan Genetis Merusak “Skema Evolusi”

yang Coba untuk Diangkat

Tidak mengejutkan, ketika isu tersebut dievaluasi secara keseluruhan, tampaklah bahwa subjek “kesamaan biokimia” tidak merupakan bukti bagi evolusi, tetapi lebih meninggalkan teori tersebut dalam situasi yang sulit. Dr. Christian Schwabe, peneliti biokimia dari Fakultas Kesehatan South Carolina University, adalah seorang ilmuwan evolusionis yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mencari bukti evolusi dalam domain molekuler. Khususnya ia melakukan riset atas insulin dan protein-protein tipe ralaxin dan mencoba untuk mengembangkan hubungan evolusioner antara makhluk hidup. Namun, ia harus mengakui berkali-kali bahwa ia tidak dapat menemukan bukti apa-apa bagi evolusi pada bagian mana pun dari kajiannya. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam sebuah jurnal ilmiah, ia menyebutkan:

Evolusi molekuler akan diterima sebagai metoda unggul bagi paleontologi karena penemuan hubungan evolusioner. Sebagai evolusionis molekuler saya seharusnya berbesar hati. Alih-alih tampaknya membingungkan bahwa banyak terdapat pengecualian pada progresi spesies secara berurutan sebagaimana yang ditentukan oleh homologi molekuler; begitu banyaknya sehingga sebenarnya saya pikir pengecualian, kekhususan, boleh jadi membawa pesan yang lebih penting.21

Berdasarkan temuan-temuan terbaru di bidang biologi molekuler, ahli biokimia terkenal Prof. Michael Denton berkomentar sebagai berikut:

Setiap kelas pada tingkat molekuler adalah unik, terisolasi dan tidak terhubung oleh perantara. Dengan demikian, molekul, seperti fosil, telah gagal menyediakan perantara yang tak terjelaskan yang begitu lama dicari oleh biologi evolusioner…. Pada tingkat molekuler, tidak ada organisme yang “leluhur” atau “primitif” atau “maju” dibandingkan dengan kerabatnya…. Ada sedikit keraguan bahwa jika bukti molekuler ini telah tersedia seabad yang lalu…. Ide evolusi organik mungkin tidak pernah akan diterima.22

Kesamaan Bukanlah Bukti bagi

Evolusi tetapi bagi Penciptaan

Sudah tentu alamiah bagi tubuh manusia untuk memiliki sejumlah kesamaan molekuler dengan makhluk hidup lainnya, karena mereka semua terbuat dari molekul yang sama, mereka semua menggunakan air dan atmosfer yang sama, dan mereka semua mengkonsumsi makanan yang mengandung molekul yang sama. Tentunya, metabolisme mereka dan oleh karena itu, tampilan genetiknya akan saling menyerupai. Ini, bagaimanapun, bukanlah bukti bahwa mereka berevolusi dari nenek moyang yang sama.

“Material yang sama” ini bukanlah hasil dari evolusi tetapi dari “rancangan yang sama”, yaitu, mereka diciptakan dengan perencanaan yang sama.

Hal ini dapat dijelaskan dengan sebuah contoh; semua konstruksi di dunia dilakukan dengan material yang serupa (batu bata, besi, semen, dst.). Ini, bagaimanapun, tidak berarti bahwa bangunan-bangunan ini “berevolusi” dari sesamanya. Mereka dikonstruksi secara terpisah dengan menggunakan material yang sama. Hal serupa juga terjadi pada makhluk hidup.

Kehidupan tidak berasal mula sebagai hasil dari berbagai peristiwa kebetulan yang tak disengaja sebagaimana klaim evolusi, tetapi sebagai hasil dari penciptaan oleh Allah, yang Mahakuasa, pemilik pengetahuan dan kearifan yang tidak terbatas.

Kearifan Dalam Sel

 

Dalam hal ini, Anda harus mengakui bahwa sel mana pun pada lambung atau telinga anda jauh lebih terpelajar dari Anda, dan karena sel itu menggunakan informasi ini dengan cara yang paling benar dan sempurna, ia lebih arif dari Anda.

Lalu, apa yang menjadi sumber dari kearifan ini? Bagaimana mungkin setiap dari 100 miliar sel dalam tubuh anda dapat memiliki kearifan yang begitu luar biasa? Mereka semua, bagaimanapun, adalah tumpukan atom, dan tidak berkesadaran. Ambillah atom-atom dari semua unsur, gabungkan mereka dalam bentuk dan jumlah yang berbeda, hasilkan molekul-molekul yang berbeda, tetap, Anda tidak akan pernah bisa menghasilkan kearifan. Tidak masalah apakah molekul-molekul ini kecil atau besar, sederhana atau kompleks. Anda tidak akan pernah bisa menghasilkan sebuah pikiran yang secara sadar akan mengorganisir suatu proses dan menyelesaikannya.

Lalu bagaimana mungkin DNA, yang terbangun dari susunan sejumlah tertentu atom-atom yang tak berkesadaran dalam rangkaian tertentu, dan enzim-enzim, yang bekerja secara harmonis, mampu menyelesaikan banyak pekerjaan dan mengorganisir operasi yang rumit dan bermacam-macam di dalam sel secara sempurna dan lengkap? Jawabannya sangat sederhana; kearifan tidak berada di dalam molekul-molekul ini atau di dalam sel yang memuatnya, tetapi pada Diri yang telah mencipta molekul-molekul ini, dengan memrogram mereka untuk berfungsi sedemikian.

Pendeknya, kearifan hadir tidak pada karya itu sendiri, tetapi pada pencipta karya tersebut. Bahkan komputer yang paling maju merupakan hasil dari suatu kearifan dan kecerdasan yang telah menuliskan dan memasang program-program untuk mengoperasikannya, dan kemudian menggunakannya. Begitu pula, sel, DNA dan RNA di dalamnya, dan manusia yang terbuat dari sel-sel ini tidak lain dari karya Dia yang menciptakan mereka dan apa yang mereka lakukan. Betapa pun sempurna, lengkap dan memesona karya tersebut, kebijaksanaan selalu ada pada sang pemilik karya.

Suatu hari, jika Anda menemukan sebuah disket di atas meja di laboratorium komputer, dan setelah memeriksanya, mendapatinya mengandung miliaran informasi tentang anda, pertanyaan pertama yang akan melintas di pikiran Anda tentunya siapa yang telah menuliskan potongan-potongan informasi ini dan mengapa.

Jadi, mengapa kita tidak ajukan pertanyaan yang sama tentang sel? Jika informasi di dalam disket ditulis oleh seseorang, lalu dengannya DNA, yang memiliki teknologi yang jauh lebih unggul dan maju, dirancang dengan cara yang amat sempurna, diciptakan, dan ditempatkan di dalam sel yang sangat kecil itu, yang juga merupakan keajaiban lain. Di samping dia tidak kehilangan sifatnya yang mana pun selama ribuan tahun sampai hari ini. (Ingatlah bahwa otak manusia yang membuat disket dan menyimpan data di dalamnya, juga terbuat dari sel-sel ini.) Apa lagi yang lebih penting bagi Anda daripada pertanyaan: oleh siapa dan mengapa sel-sel ini – yang berfungsi tanpa henti bagi Anda untuk membaca baris-baris tulisan ini, melihat, bernapas, berpikir, singkatnya, untuk ada dan bertahan hidup – diciptakan?

Tidakkah jawaban atas pertanyaan ini yang mestinya, dalam kehidupan, paling banyak anda pikirkan?

Beberapa Contoh Lagi

 

Ini adalah metoda yang dikenal luas: Mereka yang melakukan perjalanan, lalu terdampar di suatu tempat yang terisolir karena pesawatnya jatuh, menggambar sebuah ‘X’ besar untuk menunjukkan lokasi mereka kepada tim penolong yang mencari mereka dari udara. Dengan menggunakan barang-barang mereka, atau benda-benda yang mereka kumpulkan, mereka membuat tanda besar berbentuk silang. Dengan cara ini, tim penolong yang berusaha mencari dari udara, melihat tanda ini, yang merupakan “produk kebijaksanaan” dan mengerti bahwa di sana ada makhluk hidup yang berkesadaran, yakni, ada manusia di tempat itu.

Saat berkendara di jalan raya luar kota, anda kadangkala melihat tulisan yang terbuat dari batu-batu putih di lereng bukit, semisal: “Teguh Beriman”. Bagaimana tulisan ini terbentuk di bukit itu sangat jelas. Umumnya, ada unit pemerintah daerah di sekitar situ dan mereka membuat tulisan itu dengan batu-batu putih di bukit.

Nah, mungkinkah ada orang yang datang dan mengatakan bahwa tulisan-tulisan itu tidak dibuat oleh pikiran sadar, dalam hal ini para tentara, dan alih-alih terbentuk secara kebetulan? Mungkinkah ada orang yang mengatakan bahwa “Batu-batu itu tersusun bersisian secara kebetulan saat bergulingan dari bukit dan menyusun kalimat ‘Teguh Beriman’.”?

Atau jika seorang ‘ilmuwan’ datang dan berkata “Terdapat miliaran batu di dunia ini dan mereka bergulingan selama jutaan tahun, jadi mungkin saja sebagian dari batu-batu tersebut bergabung bersama secara kebetulan membuat kalimat yang bermakna”, tidakkah ia akan ditertawakan bahkan oleh anak-anak sekalipun? Sebagai tambahan, jika dia menggunakan gaya ilmiah, membuat sejumlah penjelasan ilmiah dan mengemukakan beberapa perhitungan probabilitas, masihkah setiap orang akan meragukan kewarasannya lebih jauh?

Ide utama yang ingin diberikan dengan contoh ini adalah: jika terdapat tanda sedikit saja dari sesuatu yang direncanakan di suatu tempat, sudah tentu ada jejak dari pemilik kebijaksanaan di sana. Tidak ada produk dari kebijaksanaan terbentuk secara kebetulan. Jika Anda menggulingkan batu-batu putih ke bawah gunung miliaran kali, Anda tidak akan pernah menghasilkan sekadar huruf ‘T’ yang memadai, jangankan sebuah frasa seperti “Teguh Beriman”. Jika terdapat sebuah huruf di mana pun, setiap orang setuju bahwa huruf itu ditulis oleh seseorang. Tidak ada huruf tanpa penulis.

Tubuh manusia miliaran kali lebih kompleks dari frasa “Teguh Beriman”, dan nyata-nyata mustahil bagi struktur kompleks ini untuk terbentuk dengan sendirinya, atau oleh “kebetulan” semata, Karenanya, terdapat Pencipta yang telah merencanakan dan merancang baik manusia dan selnya dan DNA-nya secara brilian dan sempurna. Mengklaim sebaliknya adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana, dan lebih jauh lagi, merupakan ketidaktulusan dan kesombongan yang terbesar. Hal ini merupakan penghinaan terhadap pemilik kebijaksanaan dan kekuasaan itu.

Namun bagaimanapun, banyak orang, yang siap sedia mengatakan bahwa mustahil batu-batu tersusun sendiri dan membentuk walau hanya tiga kata dasar, akan mendengarkan tanpa protes kebohongan bahwa “peristiwa kebetulan” telah membuat miliaran atom bergabung satu demi satu dalam urutan yang terencana dan membentuk molekul seperti DNA, yang melaksanakan tugas yang begitu super-kompleks. Ini bagaikan seorang yang dihipnotis hingga tunduk dan menerima begitu saja perkataan penghipnotisnya bahwa ia adalah sebuah pintu, pohon, atau seekor cicak….

Ensiklopedia yang Amat Besar di Dalam Sel Manusia

 

Informasi yang tersimpan di dalam DNA sedikit pun tidak boleh dianggap enteng. Walaupun sukar untuk dipercaya, dalam sebuah molekul DNA tunggal milik manusia, terdapat cukup informasi untuk mengisi tepat sejuta halaman ensiklopedia. Coba pikirkan; tepat 1000.000 halaman ensiklopedia…. inti dari setiap sel mengandung sebanyak itu informasi, yang digunakan untuk mengendalikan fungsi tubuh manusia. Sebagai analogi, kita dapat katakan bahwa bahkan Ensiklopedia Britannica yang banyaknya 23 jilid, salah satu ensiklopedia terbesar di dunia, memiliki 25.000 halaman. Jadi, di hadapan kita terbentang sebuah fakta yang menakjubkan. Di dalam sebuah molekul yang ditemukan di dalam inti sel, yang jauh lebih kecil dari sel berukuran mikroskopis tempatnya berada, terdapat gudang penyimpanan data yang 40 kali lebih besar daripada ensiklopedia terbesar di dunia yang menyimpang jutaan pokok informasi. Ini sama dengan 920 jilid ensiklopedia besar yang unik dan tidak ada bandingannya di dunia. Riset menemukan bahwa ensiklopedia besar ini diperkirakan mengandung 5 miliar potongan informasi yang berbeda. Jika satu potong informasi yang ada di dalam gen manusia akan dibaca setiap detik, tanpa henti, sepanjang waktu, akan dibutuhkan 100 tahun sebelum proses selesai. Jika kita bayangkan bahwa informasi di dalam DNA dijadikan bentuk buku, lalu buku-buku ini ditumpuk, maka tingginya akan mencapai 70 meter.

Mari kita ulangi kembali dua kata yang barusan disebutkan di atas; ‘menyimpan informasi’….

Kita harus berhenti di sini dan memikirkan dua kata yang kita ucapkan dengan begitu mudahnya. Mudah untuk mengatakan bahwa sebuah sel mengandung miliaran potongan informasi. Namun, ini sama sekali bukan detail yang dapat begitu saja di disingkirkan sebagai sebuah ucapan. Ini karena yang kita bicarakan di sini bukanlah sebuah komputer atau perpustakaan, tetapi hanya sebuah kubus yang 100 kali lebih kecil dari satu millimeter, yang hanya terbuat dari protein, lemak, dan molekul air. Merupakan keajaiban yang luar biasa mencengangkan bagi sepotong teramat kecil daging untuk mengandung dan menyimpan sekeping saja – apalagi jutaan – informasi.

Di era modern, manusia menggunakan komputer untuk menyimpan informasi. Teknologi komputer dewasa ini dianggap sebagai teknologi tercanggih yang membuka jalan menuju semua teknologi lainnya. Jumlah informasi yang 20 tahun silam mungkin disimpan dalam sebuah komputer seukuran kamar, hari ini dapat disimpan dalam “mikrocip” kecil, namun begitu teknologi mutakhir yang dihasilkan oleh kecerdasan manusia setelah berabad-abad akumulasi teknologi dan bertahun-tahun kerja keras masih jauh dari mencapai kapasitas penyimpanan informasi milik sebuah inti sel. Kami kira, perbandingan berikut akan memadai untuk memberi gambaran kecilnya DNA, yang memiliki kapasitas yang demikian hebat.

Informasi yang dibutuhkan untuk menspesifikasi desain dari semua spesies organisme yang pernah ada di planet ini, jumlah yang menurut G.G. Simpson adalah sekitar satu miliar, dapat disimpan dalam satu sendok the dan masih akan cukup tempat bagi semua informasi dalam seluruh buku yang pernah ditulis.1

Bagaimana sebuah rantai yang kasat mata, terbuat dari atom-atom yang tersusun bersisian, dengan diameter seukuran sepersemiliar millimeter, memiliki memori dan kapasitas informasi sedemikian? Dan juga menambahkan hal berikut kepada pertanyaan: Kalau masing-masing dari 100 miliar sel di dalam tubuh Anda hapal sejuta halaman informasi, berapa halaman ensiklopedia yang Anda dapat ingat, sebagai seorang manusia yang cerdas dan berkesadaran, sepanjang hidup anda?

DNA: BANK DATA KEHIDUPAN

 

Perkembangan sains memperjelas bahwa makhluk hidup memiliki struktur yang luar biasa kompleks dan suatu keteraturan yang terlalu sempurna untuk muncul melalui peristiwa kebetulan. Ini membuktikan fakta bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Pencipta yang Mahakuasa yang memiliki pengetahuan tanpa banding. Baru-baru ini, misalnya, dengan tersingkapnya struktur sempurna dalam gen manusia yang menjadi isu yang menonjol karena Projek Genom, penciptaan yang unik dari Tuhan telah terungkap sekali lagi untuk kita semua.

Dari AS hingga Cina, ilmuwan dari seluruh penjuru dunia telah memberikan upaya terbaik mereka untuk menguraikan 3 miliar huruf kimiawi di dalam DNA dan menentukan urutannya. Sebagai hasilnya, 85% dari data yang terkandung dalam DNA manusia dapat diurutkan dengan tepat. Walaupun ini merupakan perkembangan yang sangat menarik dan penting, sebagaimana dinyatakan Dr. Francis Collins, pimpinan Projek Genom Manusia, sebegitu jauh ini baru langkah pertama dalam upaya menguraikan informasi di dalam DNA.

Agar dapat memahami mengapa penguraian informasi ini berjalan begitu lama, kita harus memahami sifat dari informasi yang tersimpan di dalam DNA.

Dunia DNA yang Penuh Rahasia

Dalam pembuatan atau pengelolaan produk atau pabrik teknologi, sarana yang paling banyak digunakan adalah pengalaman dan akumulasi pengetahuan yang diperoleh manusia selama berabad-abad. Pengetahuan dan pengalaman penting yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia, ‘pabrik’ paling maju dan canggih di muka bumi, tersimpan di dalam DNA. Poin penting untuk diperhatikan di sini adalah bahwa DNA telah senantiasa ada semenjak manusia pertama dengan semua kesempurnaan dan kompleksitasnya. Sebagaimana dapat dibaca pada baris-baris di bawah, Anda juga akan melihat dengan jelas betapa tidak masuk akalnya untuk mengklaim, sebagaimana para evolusionis, bahwa molekul seperti itu, dengan semua struktur dan sifatnya yang menakjubkan, berasal mula dari peristiwa kebetulan.

DNA terlindung dengan baiknya di dalam nukleus (inti sel) yang berada di pusat sel. Jika diingat bahwa sel-sel manusia – terhitung lebih dari 100 miliar – memiliki diameter rata-rata 10 mikron (satu mikron adalah 10-6 m.), kecilnya wilayah yang dibicarakan akan dipahami lebih baik. Molekul yang menakjubkan ini merupakan bukti nyata dari kesempurnaan dan sifat luar biasa dari seni penciptaan oleh Allah. Begitu luar biasanya sehingga suatu cabang sains khusus dibuat untuk mendalami rahasia molekul ini., yang masih banyak tersembunyi. Nama cabang sains ini adalah “Genetika”. Dikenal sebagai sains abad ke-21, genetika masih dalam fase merangkak, sejauh berbicara tentang menyelesaikan misteri DNA, walaupun semua sarana teknologi telah digunakan.

Kehidupan di Dalam Nukleus

Jika kita membandingkan tubuh manusia dengan sebuah bangunan, perencanaan dan projek lengkapnya hingga ke detail terhalus ada di DNA, yang terletak di inti setiap sel. Semua tahap perkembangan manusia dalam rahim ibu dan setelah kelahiran berlangsung dalam kerangka program yang telah ditentukan sebelumnya. Penataan sempurna dalam perkembangan manusia ini dinyatakan sebagai berikut dalam Al Quran:

“Apakah .. (QS. Al Qiyamah, 36-38)

Tepat pada fase di mana sel telur yang baru saja dibuahi di dalam rahim ibu, semua karakteristik yang akan kita miliki di kemudian hari telah ditentukan dalam takdir tertentu dan dikodekan di dalam DNA kita dalam suatu bentuk yang teratur. Semua ciri kita, seperti tinggi badan, warna kulit, golongan darah, bentuk wajah yang akan kita miliki ketika berumur tiga puluhan dikodekan di dalam inti sel awal kita tiga puluh tahun dan sembilan bulan sebelumnya, sejak saat pembuahan.

Bentuk informasi di dalam DNA tidak hanya menentukan oleh sifat-sifat fisik yang di atas; ia juga mengendalikan ribuan operasi dan sistem lainnya yang berjalan di dalam sel dan tubuh. Misalnya, bahkan tinggi rendah atau normalnya tekanan darah seseorang tergantung pada informasi yang tersimpan di dalam DNA.

Untuk apa kita sekolah?

Posted: 01/11/2010 in Artikel
Tags: ,

Agaknya pertanyaan itu pantas diajukan oleh orang yang apatis. Atau mungkin orang yang merasa gagal dalam sejarah sekolahnya. Atau pula orang yang memang tidak sekolah dan mungkin mencoba memengaruhi yang lain agar seperti dirinya. Tetapi, apakah selalu pertanyaan macam itu? Kalau dalam konteks kekinian, ada salahnya, juga ada benarnya jika pertanyaan seperti itu diajukan. Setidaknya, orang yang ditanya seperti itu akan menjawab, “Ya untuk dapat kerja, lah!”
Memang kalau ditilik, hampir keseluruhan siswa hingga mahasiswa, bersekolah karena bertujuan agar mudah mencari pekerjaan nantinya (atau mendapat ijazah lebih tepatnya). Tujuan inilah yang menjadikan mereka kadang lupa akan hakikat utama sekolah, yaitu mencari ilmu. Mereka lebih mementingkan besarnya angka yang mereka peroleh pada akhir semester di sebuah buku atau secarik kertas. Dan untuk mendapat angka-angka itu, mereka melakukannya dengan segala cara. Ada yang dengan giat belajar, ada yang giat menghafal hingga ada yang giat mencontek untuk menghadapi ujian.
Kembali ke masalah, sudah selayaknya memang perusahaan-perusahaan atau pemasok pekerja mencari orang yang pantas, ya salah satunya dengan mencari orang yang berijazah tinggi. Lalu, berarti pertanyaan di atas tadi salah jika ditanyakan? Jelas tidak. Karena kita perlu meluruskan mereka yang bertanya dengan pertanyaan itu atau menjawab dengan jawaban klise tersebut. Kita harus jawab: “Sekolah untuk mencari ilmu!”

Kenyataan umum
Pada hakikatnya, ada akibat pasti karena sebab. Mereka yang berpandangan bahwa sekolah hanya untuk mempermudah mencari kerja pasti dipengaruhi sebab tertentu. Saya akan sebutkan beberapa di antaranya. Pertama, syarat umum mencari kerja adalah dengan memiliki ijazah, minimal SMA atau setara. Caranya yaitu dengan sekolah dulu selama rentang waktu yang ditentukan. Inilah yang menyebabkan orang berlomba-lomba mendapatkan ijazah. Kedua, mitos umum bahwa semakin tinggi ijazah, maka pekerjaan yang didapat akan semakin bagus. Ini yang menyebabkan sekarang banyak sarjana yang menganggur. Ketiga, ingin mendapatkan posisi yang lebih tinggi dalam pekerjaannya. Misalnya seseorang ingin jadi kepala sekolah, maka dia rela melanjutkan pendidikannya sampai Magister, bagi kepsek SMA atau setara karena itu syaratnya.
Sudah saatnya kita meluruskan mitos-mitos itu. Orang yang lulusan SD pun bisa sukses asal tekun dan tidak menyerah. Dan yang penting lagi, cobalah membuat pekerjaan, jangan mencari pekerjaan. Karena Indonesia kita ini masih membutuhkan manusia swasta. Dan ke depannya, orang-orang yang berwirausahalah yang akan bertahan dalam globalisasi dan pasar bebas. Maka bagi kita yang bersekolah di SMK jurusan bisnis dan manajemen, menjadi seorang wirausaha adalah hal yang wajib (kalau tidak, sunah juga boleh).

oleh Hussein Umar


Perjalanan panjang bangsa ini merebut kemerdekaan sesungguhnya adalah tapak sejarah perjalanan dakwah. Kekuatan yang tumbuh melakukakn perlawanan terhadap kolonialisme berabad-abad lamanya, bersumber dari wahyu Risalah: Dinul Islam sumber kekuatan utama mayoritas bangsa, dan mengantarkan Indonesia ke gerbang kemerdekaan yang kita raih: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa” (Mukaddimah UUD ’45)

Tidak kurang dari tokoh seperti Snouck Hurgronje, penasihat pemerintah kolonial Belanda menyampaikan sarannya kepada pemerintah kolonial Belanda (Dutch Islamic Policy) dengan tujuan mematahkan perlawanan ummat Islam. Antara lain Snouck Hurgronje menyarankan. “Yang harus ditakuti pemerintah (maksudnya pemerintah Belanda, pen) bukanlah Islam sebagai agama, tetapi Islam sebagai doktrin politik. Biasanya dipimpin small-minority yang fanatik, yakni ulama yang membaktikan hidupnya terhadap cita-cita Pan Islamisme. Golongan ulama ini lebih berbahaya kalau pengaruhnya meluas kepada petani di desa-desa. Karena itu disarankan supaya pemerintah bertindak netral terhadap Islam sebagai agama dan sebaliknya bertindak tegas terhadap Islam sebagai doktrin politik.”

Pemerintah Belanda harus menyempitkan ruang gerak dan pengaruh Islam. Hal ini dapat dicapai melalui kerjasama kebudayaan Indonesia Belanda. Ini dapat dimulai dengan memperalat golongan priyayi yang selalu berdekatan dengan pemerintah, karena kebanyakan menjabat sebagai PAMONG PRAIA. Untuk memperlancar usaha tersebut dengan mendidik golongan priyayi dengan pendidikan barat (lihat. J. Benda: The Crescent and the Rising Sun).

Pemerintah harus membantu menghidupkan golongan pemangku adat. Karena mereka ini akan menentang Islam. Pertentangan ini disebabkan lembaga adat dibentuk oleh tradisi lokal, sedangkan Islam bersifat universal. Kondisi ini memudahkan pemerintah kerjasama dengan Golongan Pemangku Adat.

Dalam menghadapi Perang Aceh, Snouck menasihatkan supaya dijalankan Operasi Militer ke daerah pedalaman dan “menindak secara keras para ulama-ulama yang berada di kampung-kampung serta jangan diberi kesempatan para ulama menyusun kekuatannya dengan membentuk santrinya sebagai pasukan sukarela”. Terhadap “orang Islam yang awam” pemerintah harus meyakinkan bahwa “pemerintah melindungi agama Islam”. Usaha ini harus dijalankan dengan bantuan dari kepala-kepala adat.

Pemerintah harus selalu memisahkan antara Islam sebagai agama dan Islam sebagai doktrin politik. Makin jauh jarak kedua hal tersebut akan mempercepat proses kehancuran Islam.” Alam pikiran Snouck Hurgronje ini menghunjam dalam menjadi dasar bagi strategi melumpuhkan dan memarginalkan kekuatan Islam yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan politik anti Islam. Sikap ini terus menerus mereka lakukan sejak awal kemerdekaan (18 Agustus 1945) yakni dicoretnya 7 kata (syariat Islam dari UUD ’45) hingga reaksi keras mereka menolak RUU Sisdiknas (2003) dengan tujuan menggusur pendidikan agama dari sistem pendidikan nasional. Konsistensi sikap mereka ini mengalir sepanjang sejarah dengan satu tujuan, menjegal aspirasi ummat Islam. Tulisan ini berusaha menelusuri kembali sebagian dari hal tersebut.

Ketika para pendiri Republik ini berhasil merumuskan satu gentlement agreement yang sangat luhur dan disepakati pada tanggal 22 Juni 1945 kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Sesungguhnya Piagam Jakarta inilah mukaddimah UUD ’45 yang pertama.

Selanjutnya tanggal 17 Agustus 1945 pada hari Jum’at dan bulan Ramadhan, Indonesia lahir sebagai negara dan bangsa yang merdeka. Hendaknya disadari oleh setiap muslim bahwa Republik yang lahir itu adalah sebuah negara yang “berdasarkan ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari ‘at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Subhanallah, Allahu Akbar!

Namun keesokan harinya tanggal 18 Agustus rangkaian kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, itu dihapus, diganti dengan kalimat: yang maha esa. Inilah awal malapetaka. Inilah awal pengkhianatan terhadap Islam dan ummat Islam. Tentang hal ini berbagai peristiwa dan wacana terjadi mendahului sebelum apa yang kemudian dikenal dengan “tujuh kata” itu dihapus. Terkait di dalamnya antara lain tokoh-tokoh seperti Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, Abdul Qahhar Muzakkir, Kasman Singodimejo, Teuku Moh. Hasan, Soekarno. Meskipun usianya hanya sehari, republik yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah Republik yang berdasarkan Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Syariat Islam melekat dalam konstitusinya walaupun hanya sehari! Hal ini tertanam di lubuk hati yang paling dalam bagi setiap aktivis dakwah. Masih terngiang ucapan Kasman Singodimejo dalam sebuah perbincangan bahwa beliau merasa turut bersalah karena dengan bahasa Jawa yang halus Beliau menyampaikan kepada Ki Bagus Hadikusumo tokoh Muhammadiyah yang teguh pendiriannya itu untuk sementara menerima usulan dihapusnya 7 kata itu. Kasman terpengaruh oleh janji Soekarno dalam ucapannya, “Bahwa ini adalah UUD sementara, UUD darurat, Undang-undang Kilat. Nanti 6 bulan lagi MPR terbentuk. Apa yang tuan-tuan dari golongan Islam inginkan silahkan perjuangkan disitu.”

Kasman berpikir, yang penting merdeka dulu. Lalu meminta Ki Bagus Hadikusumo bersabar menanti enam bulan lagi. Hatta juga menjelaskan bahwa Yang Maha Esa itu adalah tauhid. Maka tentramlah hati Ki Bagus. Dalam pandangan Ki Bagus hanya Islam-lah agama tauhid. Dalam biografinya Teuku Moh. Hasan pun menulis tentang makna Yang Maha Esa ini sebagai Tauhid.

Namun enam bulan kemudian Soekarno tidak menepati janji. Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak pernah terbentuk. Pemilu yang pertama baru dilaksanakan 10 tahun sesudah proklamasi (1955). Konstituante sebagai lembaga konstitusi baru bekerja pada 1957-1959 (hingga Dekrit 5 Juli 1959). Sementara Ki Bagus Hadikusumo yang diminta oleh Kasman Singodimejo meninggal dalam penantian.

Tentang hilangnya tujuh kata ini Mr. Moh Roem mengutip ungkapan dalam bahasa Belanda: Menangisi susu yang sudah tumpah !?

Sedang M. Natsir menulis: Tanggal 17 Agustus 1945 kita mengucapkan hamdalah; alhamdulillah menyambut lahirnya Republik sebagai anugerah Allah! Tanggal 18 Agustus kita istighfar mengucapkan astaghfirullah (mohon ampun kepada Allah) karena hilangnya tujuh kata!”

Sesudah Proklamasi kita memasuki (1945-1950) masa kemerdekaan, pasca revolusi, PDRI, penyerahan kedaulatan selanjutnya terbentuknya NKRI melalui mosi integral Mohd. Natsir pada 1950. Selanjutnya kita menerapkan demokrasi parlementer diselingi Pemilu I pada tahun 1955 di bawah Perdana Menteri Burhanuddin Harahap (Masyumi), pemilu yang dinilai paling bersih dan paling demokratis.

Sementara itu di luar Jawa di Aceh yang dijuluki “daerah modal” merasa tidak memperoleh keadilan. Lebih dari itu merasa dikhianati oleh Bung Karno Presiden Republik Indonesia.

Ketika Bung Karno berkunjung ke Aceh di awal kemerdekaan bertemu dengan Tgk. Mohammad Daud Beureueh. Kepada Abu Beureueh, Soekarno menyatakan komitmennya untuk menegakkan Islam dan memberlakukan syariat Islam. Namun kenyataannya, Bung Karno mengkhianati janjinya. Inilah penyebab utama pemberontakan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Tgk. Mohammad Daud Beureueh menelan waktu bertahun-tahun dan menorehkan luka yang dalam di hati rakyat Aceh.

Dalam sidang Konstituante (1957-1959). Baik dalam Panitia Persiapan Konstitusi maupun dalam perdebatan tentang Dasar Negara kalangan Kristen dengan gigih menolak Islam dijadikan dasar ideologi negara, didukung oleh kekuatan nasionalis, sekuler, sosialis, Partai Komunis Indonesia dan lain-lain. Indonesia sesungguhnya merupakan ajang pertarungan ideologi.

Dalam Sidang IV MPRS 1966. Golongan Kristen dengan tegas menolak penafsiran Ketetapan No. XX/MPRS/1966 sebagai ketetapan yang menegaskan bahwa Piagam Jakarta yang menjiwai UUD 1945 itu identik dengan Pembukaan, maka merupakan bagian dari UUD dan berkekuatan hukum. Menurut mereka Piagam Jakarta hanya ditempatkan dalam konsiderans Dekrit 5 Juli 1959, bukan dalam diktum atau keputusan Dekrit itu. Jadi (menurut mereka) Piagam Jakarta itu sama sekali tidak berkekuatan hukum.

Dalam Sidang Istimewa MPRS 1967. Sebelum sidang dimulai ke dalam Badan Pekerja MPRS dimasukkan suatu usul tertulis yang antara lain mengajukan agar kewajiban melakukan ibadat diwajibkan bagi setiap pemeluk agama dan agama resmi adalah agama Islam. Presiden dan Wakil Presiden harus beragama Islam. Usul ini dengan gigih ditolak terutama oleh kalangan Kristen (Surat kabar Suluh Marhaen, 3 Maret 1967).

Dalam Sidang V MPRS 1968. Golongan Kristen dibantu oleh golongan nasionalis atau non Muslim lainnya menolak rumusan Pembukaan dari Rancangan GBHN yang berisi: “Isi tujuan kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dituangkan dalam UUD 1945 yang terdiri dari batang tubuh dilandasi oleh Pancasila serta dijiwai oleh Piagam Jakarta.” Mereka menolak rumusan tersebut dengan beralasan bahwa kata “dijiwai” menimbulkan arti seolah-olah Piagam Jakarta adalah jiwa sedangkan UUD 1945 itu tubuhnya. “Secara objektif perkataan ‘menjiwai’ dalam Dekrit itu harus diartikan sebagian besar dari Piagam Jakarta – kecuali tujuh kata – dimasukkan dalam Pembukaan yang diterima pada tanggal 18-8-1945, dan Pembukaan itu adalah jiwa UUD 1945. Tidak ada jiwa yang lain. Kalau dikatakan oleh sementara pihak, bahwa Piagam Jakarta ‘menjiwai’ UUD dan bukan Pembukaan yang menjiwainya, itu dapat menimbulkan arti, bahwa justru tujuh kata yang telah dicoret itulah yang ‘menjiwai’ UUD ’45. Jadi hal itu haras ditolak.” Demikian antara lain alasan-alasan kalangan Kristen/Katolik.

Sesudah kembali ke UUD ’45 melalui Dekrit 5 Juli ’59 Bung Karno menindaklanjuti dengan langkah-langkah politik; Membubarkan Konstituante, membubarkan DPR hasil Pemilu 1955 dan menunjuk dirinya sendiri sebagai formatur pembentukan kabinet. Lalu terbentuklah Kabinet Gotong Royong dan melibatkan PKI dalam Kabinet. Kemudian membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) disusul berbagai langkah politik yang repressif. Berakhirlah peran DPR pilihan rakyat (Pemilu 1955) dan berakhir pula demokrasi parlementer. Bung Karno berubah dari seorang demokrat menjadi diktatur. Pancasila diperas menjadi Tri Sila, dari Tri Sila diperas menjadi Eka Sila: Gotong Royong dan Poros Nasakom. Lalu digelorakanlah jargon: Nasakom jiwaku, hancurkan kepala batu!

Terjadilah proses Nasakomisasi di seluruh bidang di bawah Panji-panji Revolusi “yang belum selesai”. PKI mendapatkan ruang bergerak yang sangat terbuka untuk memainkan peran menentukan di panggung politik nasional. Situasi ini baru berakhir dengan terjadinya Peristiwa 30 September 1965 dengan segala akibat-akibatnya.

Jika di masa 1959-1965 Orde Lama Soekarno memaksakan Nasakom, Demokrasi Terpimpin, Paradigma Revolusi, U.U. Subversi, dll, sebaliknya Soeharto meneruskan dengan kemasan baru: Demokrasi Pancasila, P4, Asas Tunggal, PMP, Aliran Kepercayaan, memperkokoh Dwifungsi ABRI (militerisasi di segala bidang kehidupan) plus U.U. Subversi, selama 32 tahun pemerintahannya. Empat pilar Orde Baru : ABRI, Golkar, Birokrasi (Korpri), Konglomerat, menopang pemerintahannya yang repressif. Pemilu yang penuh rekayasa melanggengkan kekuasaannya.

Umat Islam dimarginalkan melalui tahapan: de-ideologisasi (pemaksaan asas tunggal Pancasila); de-politisasi (konsep massa mengambang/floating mass); sekularisasi (antara lain berbagai kebijakan dan konsep RUU yang sangat mengabaikan agama); akhirnya bermuara pada: de-Islamisasi.

Sosok Ali Murtopo, Sudjono Humardani, Bakin pada 1970-an memainkan peran utama di panggung pertarungan politik nasional. Bersaing dengan perwira-perwira tinggi lainnya Ali Murtopo menjadi “bintang” di dukung oleh institusi strategis sebagai think-tank yakni CSIS yang pada masa itu di dominasi oleh intelektual Katolik dari ordo Jesuit yang sangat anti Islam.

Berbagai jebakan sebagai bagian dari skenario (operasi-operasi) intelijen digelar untuk kemudiannya mereka yang dilibatkan dikorbankan. Komando Jihad, Woyla, Cicendo, Lampung, Haur Koneng, Tanjung Priok dan lain-lain tidak terlepas dari rekayasa intelijen. Beberapa tokoh ex D.I. (Darul Islam) Jawa Barat dirangkul dan diberi berbagai fasilitas. Ada yang diberi pom bensin, perkebunan teh, ada yang diangkat sebagai deputi kerohanian Bakin. Namun sesudah itu satu persatu diringkus dijebloskan kedalam penjara dengan berbagai tuduhan. Semua tuduhan itu fitnah. Kalangan intelijen mempunyai permanent issue antara lain: ekstrim kanan. Untuk menunjukkan kebenaran adanya kelompok ekstrim kanan, direkayasa berbagai peristiwa. Padahal semua itu bagaikan “hujan buatan” (rekayasa intelijen).

Di akhir periode pemerintahannya ada indikasi Soeharto ingin memperbaiki hubungan dengan ummat Islam dimulai dari berdirinya ICMI pada 1990, U.U. Peradilan Agama, U.U. Sistem Pendidikan Nasional (1989), Bank Muamalat dan kebijakan politik lainnya.

Namun prahara Krisis moneter menjadi awal malapetaka, berkembang menjadi krisis ekonomi, menyusul krisis politik dan berakhir dengan krisis kepemimpinan nasional. Akhirnya tekanan dahsyat demonstrasi mahasiswa yang menginginkan reformasi menumbangkan pemerintahan Soeharto sebagaimana tumbangnya pemerintahan Soekarno. Selanjutnya berturut-turut tampil Habibie, Gus Dur dan Megawati.

Dari perjalanan panjang bangsa ini mampukah kita mengambil hikmah dari sejarah? Menempatkan Islam dan Ummat Islam dalam posisi yang bermartabat? Ataukah kita akan terperosok di lubang yang sama berkali-kali? Wallahu a’lam.n

ABDUL GAFFAR ISMAIL : Menempuh Jalan Uzlah
Catatan tentang Allahu yarham Abdul Gaffar Ismail ini disalin sepenuhnya, tidak diubah ejaan maupun tulisannya, dari majalah tengah bulanan Daulah Islamyah pada edisi Agustus 1957. Majalah ini dipimpin oleh KH. Isa Anshary, sedangkan tulisan tentang KH. A. Gaffar Ismail ditulis oleh Tamar Djaya, salah seorang karibnya. Redaksi majalah ini terbilang tokoh-tokoh terkemuka Muslim Indonesia. A. Hassan masuk dalam jajaran redaktur, begitu juga nama-nama lain seperti Moenawar Chalil, Rusjad Nurdin, Gaffar Ismail sendiri dan juga Rahmah el Yunusiyah.

Berikut salinannya:

Siapa yang tak mengenal A. Gaffar Ismail dalam perdjuangan Is lam? Salah seorang tokoh politik dalam barisan kita yang telah berdjuang sedjak puluhan tahun lampau, tidak pernah berhenti dari tugasnya memimpin ummat. Setelah seperempat abad ia berdjuang dimedan politik, achirnja karena merasa ketjewa dengan djalannja partai jang dianutnja, mengambil djalan sendiri diluar kepartaian. Sekarang Gaffar Ismail aktif memberikan kulijah agama, merupakan tjeramah-tjeramah tasauf dan kerohanian jang mendalam dibeberapa tempat penting di Indonesia, jang diikuti oleh puluhan ribu ummat Islam. Lapangan ini merupakan langan tersendiri yang ditjiptakannja, dan dengan mengambil djalan ini, ia merasa dirinja lebih berhasil membentuk djiwa ummat daripada aktif dalam partai jang dianggapnja tidak murni lagi.

Ia sekarang bertempat tinggal di Pekalongan. Setiap malam tertentu ia memberikan tjeramah agama dibeberapa tempat dikota ini, terutama di Pekadjangan jang terkenal perkembangan kaum muslimin jang thaat. Berpuluh ribu kaum muslimin menjadi pengikut kulijahnja. Makin lama, makin ramai dan makin menarik. Sekali seminggu ia ke Surabaja memberikan kulijah agama dalam bentuk jang sama, jang didukung oleh puluhan ribu kaum muslimin, terutama dari kalangan intelek Islam. Sekali seminggu pula ia pergi ke Makassar dalam bentuk jang sama, jang djuga didukung oleh puluhan ribu kaum muslimin.

Lapangan ini merupakan satu hal jang baru dalam dunia Islam di Indonesia jang belum pernah terdjadi sebelumnja. Kalaupun pernah diadakan oleh organisasi-organisasi Islam berbentuk tabligh atau lainnja, tapi belum pernah mendapat sambutan seperti adanja Gaffar Ismail ini.

Luar biasa dan sangat menarik perhatian. Kaum terpeladjar Islam yang merasa dirinja masih kurang dalam keagamaan apalagi dalam ibadat serta tuntunan rohani ke-Tuhanan, sangat gembira dengan langkah jang diambil Gaffar Ismail ini. Mereka berdujun-duj,un mendatangi tjeramah2 agama jang diadakan’Gaffar.

Pada waktu jang achir2 ini, nama Gaffar Ismail terutama di Djawa Tengah, Djawa Timur dan Sulawesi sangat populer, mendjadi buah bibir orang ramai.

Saja rasa buat ketiga daerah itu sekarang, nama Gaffar Ismail terletak dibaris depan sekali diantara sekian banjak nama pemimpin dan ulama jang dipudja mereka.

Mengapa demikian? Memang harusnja demikian. Karena Gaffar Ismail adalah seorang pemimpin jang tahu benar djiwa masjarakat. Sedjak dahulu adalah seorang orator (ahli pidato) jang mahir dan bidjak. Terlalu pandai menjusun kata2 jang indah dan menarik. Disamping itu, ia adalah seorang ulama jang mendalam, ahli pengetahuan Islam dan diwaktu jang achir2 ini lebih mengutamakan soal-soal tasawuf dan kerohanian. Dia juga seorang pedjuang jang ulet jang tidak pernah melupakan arti “djihad” dalam djiwanja.

berikan kulijah agama dalam bentuk jang sama, jang didukung oleh puluhan ribu kaum muslimin, terutama dari kalangan intelek Islam. Sekali seminggu pula ia pergi ke Makassar dalam bentuk jang sama, jang djuga didukung oleh puluhan ribu kaum muslimin.

Lapangan ini merupakan satu hal jang baru dalam dunia Islam di Indonesia jang belum pernah terdjadi sebelumnja. Kalaupun pernah diadakan oleh organisasi-organisasi Islam berbentuk tabligh atau lainnja, tapi belum pernah mendapat sambutan seperti adanja Gaffar Ismail ini.

Luar biasa dan sangat menarik perhatian. Kaum terpeladjar Islam yang merasa dirinja masih kurang dalam keagamaan apalagi dalam ibadat serta tuntunan rohani ke-Tuhanan, sangat gembira dengan langkah jang diambil Gaffar Ismail ini. Mereka berdujun-duj,un mendatangi tjeramah2 agama jang diadakan’Gaffar.

Pada waktu jang achir2 ini, nama Gaffar Ismail terutama di Djawa Tengah, Djawa Timur dan Sulawesi sangat populer, mendjadi buah bibir orang ramai.

Saja rasa buat ketiga daerah itu sekarang, nama Gaffar Ismail terletak dibaris depan sekali diantara sekian banjak nama pemimpin dan ulama jang dipudja mereka.

Mengapa demikian? Memang harusnja demikian. Karena Gaffar Ismail adalah seorang pemimpin jang tahu benar djiwa masjarakat. Sedjak dahulu adalah seorang orator (ahli pidato) jang mahir dan bidjak. Terlalu pandai menjusun kata2 jang indah dan menarik. Disamping itu, ia adalah seorang ulama jang mendalam, ahli pengetahuan Islam dan diwaktu jang achir2 ini lebih mengutamakan soal-soal tasawuf dan kerohanian. Dia juga seorang pedjuang jang ulet jang tidak pernah melupakan arti “djihad” dalam djiwanja.

Karena itu, djika ia mengambil djalan bertjeramah dimuka pengikutnja, tidaklah mengherankan kalao semua orang terpesona dan tertekun mendengarkan uraian2nja. Seperti dikatakan diatas, kaum inteleklah jang paling banjak mendjadi pengikutnja sekarang ini, jaitu orang2 jang berilmu dan tjerdas berfikir. Orang2 inilah mendjadi ‘kadernja jang sedang dibentuknja dengan giat. Dan insja Allah usahanja ini berhasil memuaskan sekali.

Riwajatnja:
Saja dapat mentjeritakan sedikit riwajat hidupnja dalam pergerakan politik sedjak dahulu sampai sekarang. Dizaman pendjadjahan sebelum proklamasi, orang mengenal PERMI sebagai salah satu partai politik Islam jang radikal jang terpusat di Minangkabau. Empat partai politik jang dianggap berbahaja oleh pemerintah kolonial Belanda ialah dua dari partai Islam, dan dua dari partai Nasional. Jaitu PSII dan PERMI, Partindo dan PNI.

Pemimpin2 keempat partai politik ini kemudian dibuang. Jaitu Sukarno dari Partindo ke Endeh, Hatta dkk dari PNI ke Digul, H. Djalaluddin Thaib dkk ke Digul dari Permi, dan Sabilal Rasjad dkk dari PSII ke Digul djuga. PERMI jang begitu besar pengaruhnja terutama di Sumatera, adalah buah tjip-taan sdr. Gaffar Ismail bersama Ali Imran Djamil almarhum Jaitu buah dari rnuktamar Sumatera Thawalib tahun 1930 jang mendjelma mendjadi partai PERMI. Disamping tokoh2 PERMI jang lain, A, Gaffar Ismail termasuk tokoh utama dalam Permi. Ketjakapannja terutama ialah mendjadi propagandis partai. Keliantjahan dan ketjakapan berpidato adalah mendjadi miliknja jang asasi. Waktu itu dalam berpidato, ia sedjadjar dengan Muchtar Luthfi. Berapi-api dan menjala-njala.

Kemudian, ia dikirim ke Djawa mendjadi propagandis PERMI, dan disini ia mendjalankan pengaruhnja jang besar, sehingga namanja dalam waktu jang singkat mendjadi populer sekali.

Seketika partai2 politik tersebut tidak mendapat djalan lagi berhiibung adanja -Vergader verbod dari pemerintah kolonial, Gaffar tampil dalam partai baru jang didirikan oleh Dr. Sukiman Partai Islam Indonesia. la ikut mendjadi salah seorang tokoh penting dalam partai ini.

Kemudjan setelah proklamasi, Gaffar ikut dalam Masjumi di Djokja Dalam babak pertama, nama Gaffar tetap menduduki tempat penting dalam partai ini. Memang buat dia sebagai seorang pergerakan dan pedjuang Islam, dirinja sendiri tidaklah begitu dipentingkannja. la hidup selalu sederhana dan memadakan apa jang ada. la tidak ingin mewah, bahkan seolah-olah lebih suka hidup menderita, menurut jang ditjontohkan Nabi dalam perdjuangan fi Sabilillah ini.

Ia mengabdi partai setjara bersungguh2. Ketjakapannja berpidato sangat besar gunanja bagi suatu partai jang menghendaki pembangunan massa. Berdjuang baginja-bukanlah barang sambilan. Itu, saja ketahui benar selama kita bergaul rapat semendjak Permi 1930 dahulu dan sampai waktu jang achir didalam Masjumi.

Tapi dengan adil, saja dapat menilai Gaffar ini, bahwa dia bukanlah seorang organisator. Memimpin partai setjara administratif ia tidak bisa, dan bukanlah tempatnja djika pekerdjaan itu diberikan padanja.

Dia dapat dikemukakan mendjadi propagandas dan penggugah semangat rakjat atau pembentuk kader. Kalau ini diberikan kepadanja, insja Allah akan berhasil sebaik-baiknja.

Patah Hati
Suatu kali pada tahun 1953 kami (saja dan Gaffar) berkundjung kerumah sdr Natsir di Djalan Djawa. Sdr. Gaffar mengemukakan pendapat2nja mengenai Masjumi. Banjak kritik dilantjarkannja kepada ketua urnum Masjumi itu, berdasarkan fakta2 jang djelas. Dia melihat Masjumi “belum merupakan suatu partai perdjuangan jang radikal. Diketjamnja sdr. Natsir jg (karena telah) mentjiptakan Tafsir Asas Masjumi, dimana didalamnja sepatahpun tidak disebut2 kata2 Djihad.

Ia ingin Masjumi itu betu!2 partai Islam jg. kuat dan radikal menentang ideologie jg. hendak menghantjurkan Islam. Ia ingin Masjumi mendjadi pelopor “Negara Islam” di Indonesia. la mengemukakan konsepsinja didalam rangka memperhebat tekad perdjuangan. Apabila Masjumi diteruskan dalam tradisinja jang sudah2, dia pertjaja Masjumi akan mengalami kekalahan dan tjita2 jang dikandung tidak akan tertjapai. Berdjam-djam sdr. Gaffar mengada-kan koreksi dimuka Natsir dan saja memperhatikan kedua tokoh itu. Gaffar berkata dengan djiwa jang sebenar-benarnja penuh kelihatan. Bahkan achlr pembitjaraannja menjatakan kepada Natsir kira2 begini, “Saja bersedia untuk apapun djuga dipergunakan dalam djihad fi sabilillah ini. Tugas apapun jang diberikan kepada saja, akan saja kerdjakan.” Gaffar menjerahkan dirinja bulat2 kepada Imam Masjumi Moh. Natsir.

Natsir mendengarkan semua butir2 kata Gaffar dengan termenung. Natsir tidak memberikan djawab apa-apa. Hanja memutar2 rambutaja jang melambai dikening. Djawab tidak ada

la achirnja mengambil keputusan sendiri. Meninggalkan Bogor (tempat tinggalnja waktu itu) dan pergi ke Pekalongan. Disana, telah banjak menanti orang2 jang haus pimpinannja.

Dia mengambil djalan menjendiri (uzlah), dengan tidak melupakan kewadjiban berdjuang. Kalau dengan partai ia tidak bisa dipakai maka ia akan mempergunakan tenaga dan ketjakapannja didalam bidang perdjuangan Islam dalam tempat tertentu. Lebih baik ia menjusun suatu barisan dan membentuk kader dalam lapangan ketjil tapi dapat member hasil, daripada mentjampuri lapangan besar tapi sama sekali tidak produktif.

Setelah Pekalongan, mengikut pula Surabaja dan kemudian Makassar seperti saja katakan diatas. Gaffar merasa puas dengan basil usahanja ini, karena dengan tjara jang dilakukannja ini, ia lebih banjak mendapat hasil. Gaffar menghilang dari permukaan Masjumi, dan Masjumi sendiri seakan-akan tak hendak mau ‘tahu lagi padanja”.

Inilah akibatnja briliant jang disia-siakan. Dan dia sekarang seolah-olah atjuh tak atjuh sadja lagi dengan Masjumi. Benar usaha Gaffar ini tidak merugikan Masjumi setjara langsung, akan tetapi djika usahanja ini disalurkan didalam rangka perdjuangan Masjumi, tentulah akan lebih menguntungkan.

Salah satu tenaga kuat jang dianggap sepi. Dan bukan Gaffar sadja jang telah uzlah (menjendiri) ini, tetapi banjak tenaga2 briliant lain jang sudah mengambil sikap jang sama dengan Gaffar. Waktu almarhum H.Agus Salim hidup, saja pernah datang ke rumahnya dan menanjakan, kenapa beliau memilih djalan tidak “berpartai” diachir hidupnya, padahal beliau terkenal seorang pedjuang Islam sedjak dahulu?

Dengan Sangat terharu beliau mendjawab, “Waktu Masjumi mula2 didirikan, saja adalah Masjumi. Kemudian Masjumi petjah, dengan keluarnja PSII saja mau ditarik mendjadi PSII. Sedianja kedua partai itu, bagi saja sama sadja, sebab sama2 berdasar Islam. Akan tetapi praktik2 belakangan ini baik Masjumi maupun PSII, sama sekali tidak dapat saja ikuti lagi. Karena itu saja menjatakan diri tidak berpartai sadja. Apa boleh buat.”

Alangkah sedihnja utjapan ini. Tokoh pemimpin Islam jang utama, setjara terus terang mengatakan “ketjewa” dengan praktik2 Masjumi dan PSII. Kemudian Jihat pula sikap jang diambil oleh sdr. Wali Al Fatah, bekas Wakil Ketua Masjumi Pusat Djokja, dan bekas anggota Pimpinan Partai Masjumi 1952. Karena merasa ketjewa dengan sikap dan djalannja perdjuangan Masjumi, achirnja menjendiri dan membentuk gerakan baru sendiri jang kini terkenal dengaa nama “Hidzbullah”.

Al-Ustaz H.S.S. Djamaan Djamil, seorang ulama dan ahli flkir kita jang djuga tidak asing lagi, pun termasuk seorang jang hidup menjendiri, dengan hanja menghadapi murid2nja. Dahulu ia pernah mendjadi pemuka dari Muhammadijah, termasuk ulama jang zuhud dan intelek.

Karena praktik2 partai jang dilihatnja sekarang sudah terlalu djauh njeleweng, achirnja ia mendirikan perguruan sendiri jang, dinamainja perguruan “Da’wah Is-lamijah” di Tanah Tinggi Djakarta. Satu2nja sekojah Islam jang tetap mempertahankan sistem suraunja, dan mendapat pengaruh jang besar dikalangan ummat Islam Djakarta.

Mungkin para pemuka2 Masjumi jang sekarang menganggap kedjadian2 diatas, sama sekali tidak penting untuk diperhatikan. Pergilah mana jang akan pergi. Tapi satu hal harus kita pikirkan, bahwa djika sehari demi sehari, tokoh2 penting kita apalagi ulama2 kita jang berpengaruh pergi satu persatu, akan bagaimanakah djadinja ini nanti?

Apakah masih dapat dijakinkain sekarang partai2 Islam itu benar akan memperdjuangkan Islam, padahal ulama2 jang mengerti Islam- dikesampingkan, dan intelek jang hidjau (masih muda, red) dalam adjaran Islam diimamkan?

Dapatkah ummat Islam ber-IMAM kepada orang2 jang tak mengerti agama? Terserah kepada penganut2 partai jang sekarang.

Menurut jang wadjar, kalau hendak memperdjuangkan Islam, mestilah dipimpin oleh orang2 jang mengerti Islam, bukan sebaliknja. Tjontoh jang diperlihatkan oleh Gaffar Ismail, Wali al Fatah, H.Agus Salim dan S.S. Djamaan saja kira masih banjak lagi dan akan masih terus terdjadi djika partai kita tidak lekas-lekas menjadari kebenaran ini. Pada umumnja dimana partai Islam dipimpin oleh tenaga2 intelek kaum Ulama dikesampingkan, karena dianggap tak mengerti politik. Maka kembalitah Ulama kesuraunja menghadapi murid2nja, dan madjulah partai tanpa; pengaruh dikalangan umat jang banjak, mendjadi partai jang tidak berkaki.

KH.ISA ANSHARI : Khutbah Perlawanan Menjelang Ajal
Ia bergelar Singa Podium. Dijuluki demikian karena kefasihan kemampuan berorasi mampu mengobarkan semangat setiap orang yang mendengarnya. Pemuda yang bertubuh pendek, gemuk dengan bahu yang agak bungkuk ini lahir di Maninjau, Sumatera Barat, 1 Juli 1916. Di usianya yang masih remaja, Isa Anshari telah terjun ke dunia politik. Di kota kelahirannya itu ia sudah menjadi kader PSII dan aktif sebagai mubaligh Muhammadiyah. Seperti halnya para pemuda lainnya, Isa Anshari merantau ke pulau Jawa dan menetap di kota Bandung. Di kota Kembang inilah ia bertemu dengan Soekarno.

Selain dikenal sebagai pemuda yang taat beragama, aktivitas politiknya makin menggebu-gebu. Di usianya yang muda, ia telah memimpin beberapa organisasi, yaitu Ketua Persatuan Muslimin Indonesia Bandung, Pemimpin Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia Bandung, Sekretaris Partai Islam Indonesia Bandung serta ikut mendirikan Muhammadiyah cabang Bandung. Dalam pergerakan itu, ia bergabung dengan kelompok pemuda yang disebut-sebut radikal, seperti M. Natsir. Aktivitasnya di Persis yang sempat dipimpinnya beberapa periode seakan-akan semakin tersemai subur. Ia juga menjadi anggota Indonesia Berparlemen, Sekretaris Umum Komite Pembela Islam dan pemimpin redaksi majalah Daulah Islamyah.

Satu hal yang mencolok dari tokoh yang pernah menjadi pembantu tetap Pelita Andalas dan Perbincangan ini adalah sikapnya yang tegas. Ia sering dinilai tidak bersikap kompromistis. Tidak mengherankan kalau Herbert Feith menyebutnya dengan figur politisi fundamentalis yang memiliki keyakinan teguh.

Oleh karena itu, pada zaman Jepang, ia telah mengomandoi gerakan Anti Fasis (Geraf), Biro Penerangan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) Priangan, memimpin Angkatan Muda Indonesia dan mengorganisasi Majelis Islam yang membentuk kader-kader Islam.

KH. Isa Anshari adalah salah satu pilar yang membangun Persis. Pada tahun 1935-1960 ia sempat menjadi ketua umumnya. Selama memimpin Persis, perannya sangat menonjol. Ia selalu memberikan arahan dan warna bagi organisasi itu. Pidatonya selalu bergelora membuat pandangan yang mendengarkan selalu tertuju kepadanya. Bukan sekali dua kali ia ditegur oleh aparat keamanan karena “garangnya” pidato yang ia sampaikan.

Dalam hal tulis menulis analisisnya cukup tajam. Di antaranya hasil karyanya adalah Bahaya Merah Indonesia (1956), Barat dan Timur (1948), Islam Menentang Komunisme (1956), Tuntunan Puasa (1940), Umat Islam Menghadapi Pemilihan Umum (1953), dan lain-lain.

Dalam kancah politik, Masyumi menjadi ladangnya. Bagi para ulama kritis , berpolitik merupakan bagian tuntutan agama. Mereka selalu meneriakkan kebenaran walaupun pahit dirasakan. Bagi mereka, berpolitik adalah alat untuk mencapai cita-cita umat Islam. Di bawah bendera Masyumi, ia semakin memperkuat posisinya sebagai politisi. Tahun 1949, ia memimpin sebuah kongres Gerakan Muslimin Indonesia.

Keterlibatan KH. Isa Anshari dalam pentas politik membuat dia harus menghadapi risiko yang tidak kecil. Ketika terjadi razia terhadap orang-orang yang diisukan ingin membunuh presiden dan wakil presiden pada bulan Agustus 1951 oleh PM Sukiman Wirdjosandjoyo, KH. Isa Anshari ditangkap. Namun beberapa saat kemudian ia dilepaskan dan dinyatakan tidak bersalah.

Sepak terjangnya di bidang politik sempat menyedot perhatian massa. Di mana ia memberikan pidato, pasti dipenuhi massa yang ingin mendengarkan suaranya. Biasanya massa yang hadir bukan hanya partisipan Masyumi, tapi juga masyarakat umum.

Pada masa Soekarno, Masyumi menjadi salah satu lawan politik pemerintah yang terus digencet. Saat tragedi Permesta meledak (1958), banyak tokoh-tokoh yang diciduk. Termasuk KH. Isa Anshariyang saat itu berada di Madiun bersama Prawotomangkusasmito, M. Roem, M. Yunan Nasution dan EZ. Muttaqien serta beberapa tokoh lainnya.

Pada masa demokrasi parlementer, muncul beberapa konflik antar kelompok. Ada yang menginginkan Indonesia berideologi sekuler-nasionalis dengan dasar negara Pancasila. Di sisi lain ada yang menginginkan terbentuknya negara Islam, atau paling tidak negara yang berideologikan hukum-hukum Islam. Di tubuh Masyumi, cita-cita untuk membangun Negara Islam sangat subur. KH. Isa Anshari tetap menjadi juru bicara yang ulet bagi Masyumi. Namun sayang, keinginan mereka untuk mewujudkan Negara Islam gagal. Ketidakberhasilan ini disebabkan beberapa hal, di antaranya munculnya polarisasi mengenai bentuk dan konsep negara Islam itu sendiri.

Ada yang berpendapat bahwa aturan dan ajaran Islam harus terwujud lebih dahulu yang nantinya dengan sendiri akan terbentuk negara Islam. KH. Isa Anshari termasuk dalam kelompok ini. Di sisi lain ada yang berpendapat bahwa negara Islam harus di bentuk dahulu, baru kemudian diberi corak dan warna Islam. Di Luar itu, muncul kelompok yang lebih keras lagi. Maka meledaklah peristiwa DII/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Aceh serta gerakan Ibnu Hajar di Kalimantan. Gerakan-gerakan itu dapat dipadamkan oleh Soekarno.

Pada era berikutnya, KH. Isa Anshari terus berkecimpung dalam membangun umat. Di usianya yang kian lanjut, ia lebih banyak mengkader generasi muda. Ia tidak lagi menjadi pemimpin di organisasi yang membesarkannya, tapi cukup sebagai penasehat. Begitulah contoh seorang pemimpin yang mengetahui keadaannya. Kendati demikian ia tetap saja mendapat halangan. Ia sempat dijebloskan ke dalam penjara oleh Soekarno. Dari balik terali besi ia masih sempat mengirimkan tulisan-tulisan ke para sahabatnya.

KH. Isa Anshari tidak mengenal lelah. Menjelang akhir akhir hayatnya ia tetap bekerja untuk umatnya. Pada 11 Desember 1969 atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1369 H ia meninggal dunia, di RS Muhammadiyah Bandung. Sehari sebelumnya ia menyatakan bersedia memberikan khutbah Idul Fitri, namun takdir berkehendak lain. Naskah khutbah itu sempat diketiknya dua halaman, dan tak sempat terbacakan

MOHAMMAD NATSIR : Kiai Perdana Menteri
Negarawan Muslim, ulama intelektual, tokoh pembaruan dan politikus kenamaan, itulah predikat yang bisa disematkan pada tokoh Muslim yang satu ini. Lahir pada 17 Juli 1908, di Alahanpanjang, daerah subur di Sumatera Barat yang kaya dengan aneka pergolakan pemikiran dan gagasan.

Ketika baru berusia 8 tahun, Mohammad Natsir belajar di HIS (Hollandsch Inlandsche School) Adabiyah, Padang dan tinggal bersama makciknya. Kemudian Natsir, dipindahkan o-rang tuanya ke HIS pemerintah di Solok dan tinggal di rumah Haji Musa, seorang saudagar. Di sini ia menerima cukup banyak ilmu. Pada malam hari ia belajar al-Qur’an, sedang paginya belajar di HIS. Tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke HIS dan tinggal bersama kakaknya, Rabi’ah.

Pada 1923, ia meneruskan sekolah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/setingkat SMP sekarang) di Padang. Di situ ia menjadi anggota JIB (Johg Islamieten Bond) Padang dan bersentuhan langsung dengan gerakan perjuangan. Pada 1927, ia melanjutkan ke AMS (Algemene Middelbare School/ setingkat SMA sekarang) di Bandung. Ketika di MULO dan AMS itulah, la mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda. Selama di AMS, ia sangat tertarik pada ilmu agama. Waktu luangnya digunakan untuk belajar agama di Persatuan Islam (Persis) dengan bimbingan pendiri dan pemimpinnya, Ustadz A. Hassan. Lulus AMS pada 1930. Prestasi yang diperolehnya memungkinkannya mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sejak di MULO, ia sudah mulai mengenal semangat perjuangan. la masuk menjadi anggota kepanduan JIB. Ia pernah menjabat ketua (1928-1932) di JIB cabang Bandung. Minatnya terhadap politik, perhatiannya atas nasib bangsa dan tekadnya untuk meluruskan kesalah pahaman umat akan ajaran agama, telah melibatkan dirinya dalam bidang politik dan dakwah. Hal itu pula yang membuat Natsir muda menolak setiap tawaran beasiswa dari pemerintah Belanda untuk meneruskan pendidikan Fakultas Hukum Jakarta, Fakultas Ekonomi Rotterdam Belanda atau menjadi pegawai pemerintah. Kegiatan politiknya terus berkembang setelah lebih jauh berkenalan dengan tokoh-tokoh gerakan politik seperti H.Agus Salim dan yang lainnya.

Karena kejujurannya dalam perjuangan, pada masa kemerdekaan ia di percaya menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan Republik Indonesia. Kejujuran itu pula yang mengundang seorang seorang Indonesianis, George Mcturnan Kahin berkomentar untuk Natsir. “Dia (Natsir) tidak bakal berpakaian seperti seorang menteri, namun demikian, dia adalah seorang yang amat cakap dan penuh kejujuran; jadi kalau Anda hendak memahami apa yang sedang terjadi dalam republik, Anda sudah seharusnya berbicara dengannya.”

Ya, Natsir tak pernah berpenampilan seperti seorang menteri dalam pengertian modern. Ia selalu tampil dalam balutan busana sederhana, lengkap dengan peci dan sorban putih yang selalu ia lilitkan di lehernya.

Sejak 1932 sampai 1942, M. Natsir diangkat sabagai direktur Pendidikan Islam di Bandung sebagai Kepala Biro Pendidikan Kotamadya Bandung (Bandung Syiakusyo). Dari 1945 sampai 1946 sebagai anggota badan pekerja KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dan kemudian menjadi wakil ketua badan ini. Pada 1946 (Kabinet Sjahrir ke-2 dan ke-3) dan 1949 (Kebinet Hatta-1) ia menjadi Menteri Penerangan Rl. Dari 1949 sampai 1958 ia diangkat menjadi ketua umum Masyumi. Dalam Pemilu 1956 ia terpilih menjadi anggota DPR. Dari 1956 hingga 1958 ia menjadi anggota Konstituante Rl.

Pada 1950-1951 tokoh kita ini mendapat amanah menjadi Perdana Menteri. Hubungannya dengan Presiden Soekamo sempat merenggang selama penyelesaian Irian Barat. Puncaknya terjadi tetelah peristiwa Cikini, November 1957. Waktu itu sebuah granat diledakkan untuk membunuh Soekarno, namun tidak berhasil, dan menewaskan anak-anak sekolah, Meski Natsir tidak ada kaitan sama sekali dengan rencana itu, Soekarno menuduhnya berada di belakang aksi tersebut. Dalam situasi negara yang tidak menentu, Ketua Dewan Banteng Achmad Husein mengultimatum pemerintah, Djuanda agar mengundurkan diri. Pemerintah justru memecat Husein, Simbolon,dan beberapa perwira AD lainnya. Tak lama kemudian Kolonel Acmad Husein mengumumkan berdirinya PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia), dengan M. Natsir sebagai Perdana Menteri.

Setelah peristiwa Cikini, Natsir memang tidak hanya diisolasi, tapi juga terus diganggu, bersama koleganya yang lain, Sjafruddin Prawiranegara dan Burhanuddin Harahap. Akhirnya mereka hengkang ke Sumatera Barat. Ketika operasi Angkatan Darat terhadap PRRI pada 25 September 1961, Natsir ditangkap dan dipenjara, dengan tuduhan ikut terlibat PRRI. Sejak 1962 sampai 1966 ia ditahan di Rumah Tahanan Miter (RTM) Keagungan Jakarta.

Di awal rezim Orde Baru, Natsir dibebaskan, tapi ia tetap dilarang berpolitik. Walau demikian, aktifitasnya tidak terhenti, Natsir kemudian aktif pada organisasi Islam Internasional. Seperti pada Kongres Muslim Sedunia (World Moslem Congress) pada 1967 yang bermarkas di Karachi, sebagai wakil presiden. Pada 1969 ia menjadi anggota Rabitah af-Alam al-lslami (World Moslem League) di Mekah. Pada 1976 ia masuk anggota Dewan Masjid Sedunia (al-Majlis al-A’la al-’Alami li al-Masajid) yang bermarkas di Mekah. Sedangkan di Indonesia sejak 1967 sampai dengan masa tuanya, ia dipercaya menjadi ketua DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia).

BUYA HAMKA : Menolak Takluk
Nama panjangnya adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah, tapi ia lebih dikenal dengan HAMKA. Seorang ulama yang pernah dilahirkan oleh bangsa Indonesia, yang berpengaruh hingga di kawasan Asia Tenggara. Hamka lahir di Maninjau, Sumatera Barat, 16 Februari 1908, Putra H. Abdul Karim Amrullah. Seorang tokoh pelopor gerakan Islam “Kaum Muda” di daerahnya.

Hamka hanya sempat masuk sekolah desa selama 3 tahun dan sekolah-sekolah agama di Padangpanjang dan Parabek (dekat Bukittinggi) sekitar 3 tahun. Tapi ia berbakat dalam bidang bahasa dan segera menguasai bahasa Arab; yang membuat ia mampu membaca secara luas literatur Arab, termasuk terjemahan dari tulisan-tulisan Barat. Sebagai putra tokoh pergerakan, sejak kecil Hamka menyaksikan dan mendengar langsung pembicaraan tentang pembaruan dan gerakannya melalui ayah dan rekan-rekan ayahnya.

Hamka dikenal sebagai seorang petualang. Ayahnya bahkan menyebutnya “Si Bujang Jauh”. Pada 1924, dalam usia 16 tahun, ia pergi ke Jawa untuk mempelajari seluk-beluk gerakan Islam modern dari H. Oemar Said Tjokroaminoto, Ki Bagus Hadikusumo (ketua Muhammadiyah 1944-1952), RM. Soerjopranoto (1871-1959), dan KH. Fakhfuddin (ayah KH. Abdur Rozzaq Fakhruddin). Kursus-kursus pergerakan itu diadakan di Gedung Abdi Dharmo, Pakualaman, Yogyakarta. Setelah beberapa lama di sana, ia berangkat ke Pekalongan dan menemui kakak ipamya, AR. Sutan Mansur, yang waktu itu menjadi ketua Muhammadiyah cabang Pekalongan. Di kota ini ia berkenalan dengan tokoh-tokoh ulama setempat.
Pada bulan Juli 1925, ia kembali ke rumah ayahnya di Gatangan, Padangpanjang. Sejak itulah ia mulai berkiprah dalam organisasi Muhammadiyah.

Pada Februari 1927, Hamka berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan bermukim lebih kurang 6 bulan. Selama di Makkah, ia bekerja di sebuah percetakan. Pada bulan Juli, Hamka kembali ke tanah air dengan tujuan Medan. Di Medan ia menjadi guru agama pada sebuah perkebunan selama beberapa bulan. Pada akhir 1927, ia kembali ke kampung halamannya.

Pada 1928, Hamka menjadi peserta Muktamar Muhammadiyah di Solo, dan sejak itu hampir tidak pernah absen dalam Muktamar Muhammadiyah hingga akhir hayatnya. Sepulang dari Solo, ia mulai memangku beberapa jabatan, mulai dari ketua bagian Taman Pustaka, ketua Tabligh, sampai menjadi ketua Muhammadiyah Cabang Padangpanjang. Pada 1930, ia diutus oleh Pengurus Cabang Padangpanjang untuk mendirikan Muhammadiyah di Bengkalis. Pada 1931, ia diutus oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah ke Ujungpandang untuk menjadi mubaligh Muhammadiyah dalam rangka menggerakkan semangat menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-21 (Mei 1932) di Ujungpandang.

Hamka pindah ke Jakarta pada tahun 1950, dan memulai karirnya sebagai pegawai negeri golongan F di Kementerian Agama yang dipimpin KH. Abdul Wahid Hasyim.

Tahun 1950 itu juga HAMKA mengadakan lawatan ke beberapa negara Arab sesudah menunnaikan ibadah haji untuk kedua kalinya. Sepulang dari lawatan ini ia mengarang apa buku roman, yaitu Mandi Cahaya di Tanah Suci, Di Lembah Sungai Nil, dan Di Tepi Sungai Dajah. Sebelumnya Hamka menulis Di Bawah Naungan Ka’bah (1938), Tenggelamrrya Kapal van der Wljk (1939), Merantau ke Deli (1940), Di Dalam Lembah Kehidupan (1940), dan biografi orang tuanya berjudul Ayahku (1949).

Ia pernah mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar, Kairo. Tentang pengaruhnya, Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia berkata, “ Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tapi juga kebanggaan bangsa-bangsa Asia Tenggara.”

Dalam bidang politik, Hamka menjadi anggota konstituante hasil pemilu pertama 1955. la dicalonkan oleh Muhammadiyah untuk mewakili daerah pemilihan Masyumi di JawaTengah. Muhammadiyah waktu itu adalah anggota istimewa Masyumi. Dalam sidang konstituante di Bandung, ia menyampaikan pidato penolakan gagasan Soekarno untuk menerapkan Demokrasi Terpimpin.

Setelah Konstituante dibubarkan pada bulan Juli 1959 dan Masyumi dibubarkan setahun kemudian. Hamka pun memusatkan kegiatannya dalam dakwah. Sebelum Masyumi di bubarkan, ia mendirikan majalah tengah bulanan bernama Panji Masyarakat yang menitikberatkan soal-soal kebudayaan dan pengetahuan agama Islam. Majalah ini kemudian dibreidel pada 17 Agustus 1960 dengan alasan memuat karangan Dr. Muhammad Hatta berjudul Demokrasi Kita yang mengritik konsepsi Demokrasi Terpimpin. Majalah ini baru terbit kembali setelah Orde Lama tumbang, pada 1967, dan HAMKA menjadi pemlmpin umumnya hingga akhir hayatnya.

Sebelumnya, pada tanggal 27 Januari 1964, ulama dengan jasa yang besar pada negara ini ditangkap negaranya sendiri. Ia dijebloskan ke dalam penjara selama Orde Lama. Dalam tahan ini pula ia melahirkan karyanya yang monumental, yakni tafsir Al Azhar.

Hamka pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia pada tahun 1975. Pada masanya pula, MUI pernah mengeluarkan fatwa yang luar biasa, melarang perayaan Natal bersama. MUI didesak untuk mencabut kembali fatwa tersebut, namun Hamka menolakya. Ia lebih memilih mengundurkan diri dari jabatannya ketimbang harus mengorbankan akidah. Allah SWT memanggilnya pada 24 Juli 1981. Ulama pejuang yang istiqomah ini dimakamkan di Tanah Kusir, diiringi doa segenap umat Islam yang mencintainya.

artikel ini saya kutip dari www.pakdenono.com – Juni 2007